kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejak November, skor kepatuhan masyarakat menerapkan prokes terus menurun


Minggu, 12 Desember 2021 / 23:23 WIB
Sejak November, skor kepatuhan masyarakat menerapkan prokes terus menurun
ILUSTRASI. Sejak 1 hingga 11 Desember 2021, skor kepatuhan memakai masker turun menjadi 7,74 ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/12/2021.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat disiplin dan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun) menurun. Padahal ini adalah kunci utama pencegahan penularan COVID-19 di Indonesia. 

Data Satgas Penanganan COVID-19 menunjukkan skor kepatuhan 3M justru terus menurun sejak November lalu. "Ini perlu segera direspons Satgas Daerah agar kepatuhan masyarakat menerapkan prokes 3M tidak turun terus, dan bahkan meningkat kembali seperti kondisi sebelumnya," jelas Sonny Harry B Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Minggu (12/12/2021). 

Padahal secara data Indonesia telah berhasil menurunkan kasus aktif maupun kasus harian selama 150 hari sejak puncak kasus harian tertinggi pada 15 Juli 2021 lalu. Menurut Sonny, hal tersebut tidak terlepas dari laju vaksinasi yang cepat dan terus meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3M. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 naik di 6 provinsi, Menkominfo imbau Pemda tegakkan prokes

Bahkan sepanjang Oktober 2021 lalu, skor kepatuhan prokes konsisten di atas angka 8 (rentang skor 1-10). Kepatuhan memakai masker di angka 8,23, diikuti kepatuhan mencuci tangan 8,09 dan skor kepatuhan menjaga jarak 8,03. 

Sedangkan, sepanjang November lalu skornya turun di angka 7,86 (masker), 7,85 (jaga jarak), dan 7,91 (cuci tangan). Sayangnya, tren penurunan terus berlanjut di Desember ini. Sejak 1 hingga 11 Desember 2021, skor kepatuhan memakai masker turun menjadi 7,74 dan hampir serupa untuk skor kepatuhan menjaga jarak serta mencuci tangan. 

"Meskipun skor kepatuhan saat ini masih jauh lebih baik dibanding periode Desember tahun 2020 lalu, namun kita harus segera berupaya maksimal agar tidak terus menurun, mengingat mobilitas penduduk meningkat menjelang libur Nataru ini," jelas Sonny. 

Dashboard Monitoring Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 juga menunjukkan selama periode 1 hingga 11 Desember 2021, masih terdapat 59 kabupaten/kota yang kurang dari 75% penduduknya memakai masker. Sedangkan kabupaten/kota dimana kurang dari 75% penduduknya yang menerapkan jaga jarak mencapai 75 daerah. 

Baca Juga: Kedatangan Tahap ke-149 dan ke-150, Total Vaksin Tiba di Tanah Air Lebih 400Jt Dosis

Sonny menjelaskan bahwa dalam sebulan terakhir, Bidang Perubahan Perilaku merekrut tambahan sekitar 3.000 orang duta perubahan perilaku untuk terus mengedukasi masyarakat. Saat ini jumlah Duta Perubahan Perilaku mencapai 133.341 orang, tersebar di 34 provinsi dan 441 kabupaten/kota. Selain itu, tim Bidang Perubahan Perilaku melakukan koordinasi serta monitoring langsung di lapangan. 

"Dalam sebulan terakhir, tim kami turun ke seluruh provinsi di Jawa-Bali, dan beberapa provinsi lainnya di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku," jelas Sonny. Namun peran Satgas Daerah justru yang utama dalam mengedukasi masyarakat menerapkan 3M secara disiplin dan konsisten, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. 

Ada 2 solusi penting yang perlu segera dilakukan Satgas Daerah khususnya untuk mencegah penurunan kepatuhan protokol kesehatan 3M menjelang libur Nataru, di tengah ancaman varian baru Omicron. 
 
Pertama, Satgas Daerah harus terus-menerus mengedukasi dan menegakkan disiplin prokes 3M dengan pendekatan kearifan lokal di tengah kejenuhan masyarakat dan persepsi risiko penularan yang rendah. Masyarakat harus paham bahwa pandemi belum usai, namun kita bisa menyelesaikannya dalam waktu dekat jika penularan dapat terus dicegah. 

Kedua, Satgas Daerah perlu segera mengoptimalkan pelaksanaan PPKM Mikro melalui Posko Desa/Kelurahan. "Tentunya kedua strategi tersebut harus paralel dengan upaya percepatan vaksinasi dan penguatan kapasitas deteksi melalui testing dan tracing," tutup Sonny. 

Terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebutkan peran pemerintah sebagai regulator, serta peran petugas untuk mengingatkan dan mengawasi, kepatuhan menjaga protokol kesehatan merupakan tanggung jawab semua pihak hingga zonasi terkecil juga individu. Apalagi mengingat masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) segera tiba. Pengetatan kegiatan masyarakat selama Nataru, betul-betul memerlukan partisipasi dari masyarakat agar potensi transmisi virus dapat ditekan. 

Baca Juga: Menkominfo: Pemerintah terapkan pengetatan kegiatan Nataru

"Kami mengingatkan masyarakat dan Pemda untuk meningkatkan kepatuhan menjaga prokes untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga saat Nataru. Jangan lengah. Ayo tetap jaga prokes dan segera melengkapi vaksinasi bagi yang belum melaksanakan," tegas Johnny, Minggu (12/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×