kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,60   5,25   0.57%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejak awal tahun aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 210 triliun


Jumat, 25 Oktober 2019 / 20:01 WIB
Sejak awal tahun aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 210 triliun
ILUSTRASI. Karyawan menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019). Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi menguat 60 poin menjadi Rp14.033 pe


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran modal asing masih mampir ke Indonesia hingga minggu keempat bulan ini. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa portofolio asing yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun hingga 24 Oktober 2019 adalah sebesar Rp 210 triliun (ytd).   

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, aliran modal tersebut mengalir ke surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 157,6 triliun dan ke saham sebesar Rp 50,3 triliun. 

Baca Juga: Ini alasan BI pangkas suku bunga acuan empat kali berturut-turut

Dan bila dilihat secara week to date, aliran modal yang masuk sampai dengan 24 Oktober adalah sebesar Rp 12,03 triliun, yang mengalir ke SBN sebesar Rp 12,19 triliun. Sayangnya, dari saham, terjadi arus modal keluar sebesar Rp 0,23 triliun. 

"Ini disebabkan oleh ketidakpastian dari sisi global. Meski begitu, bila dilihat dari sisi sepanjang tahun, masih ada aliran modal yang masuk ke saham," kata Perry pada Jumat (25/10) di Jakarta. 

Perry juga menambahkan bahwa aliran investasi portofolio asing yang masuk ke Indonesia hingga saat ini menunjukkan bahwa confidence investor asing masih kuat. Apalagi kepercayaan mereka terkait prospek ekonomi Indonesia ke depan.

Baca Juga: Hingga Kamis (10/11), BI catat Rp 360 miliar dana asing keluar dari bursa saham

Selain itu, ini juga dipandang BI sebagai hasil dari bauran kebijakan yang dibangun oleh BI bersama dengan pemerintah, OJK, dan instansi terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×