kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Segera dilantik, sebagian wakil menteri berasal dari parpol?


Jumat, 25 Oktober 2019 / 06:30 WIB
Segera dilantik, sebagian wakil menteri berasal dari parpol?


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo akan segera melantik Wakil Menteri (wamen) di jajaran Kabinet Indonesia Maju. Saat ini presiden tengah menyusun nama-nama yang akan menduduki posisi wamen di sejumlah kementerian. Presiden mengatakan wamen yang akan dilantik sebagian berasal dari partai politik dan sebagian lagi dari kalangan profesional. 

"Jadi diharapkan sore hari ini juga final semuanya dan segera dilantik, secepatnya," ujar Jokowi di kompleks istana kepresidenan, Kamis (24/10). 

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani pastikan kebutuhan Wamen masuk dalam APBN

Jokowi menjelaskan bahwa wamen harus bekerja dengan optimal. Selain itu, wamen juga harus memiliki kompetensi untuk dapat membantu pekerjaan menteri ke depan.

Pengaturan wamen akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan tugas menteri. Ia mencontohkan Menteri BUMN yang meminta tiga wamen.

Bila diperlukan dengan melihat tanggung jawab pengelolaan 142 BUMN, maka Jokowi pun busa memberikannya. Mengelola perusahaan sebanyak itu diakui membutuhkan pengawasan dan kontrol. "Ya kalau memang diperlukan itu ya ngak apa-apa," jawab Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Tujuan besar Kabinet Indonesia Maju menciptakan lapangan pekerjaan

Namun, hingga saat ini penentuan wamen masih dalam tahap finalisasi. Menteri Sekretaris Negara Pratikno bilang jumlah wamen akan lebih sedikit dari Kabinet Indonesia Bersatu pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Belum (finalisasi jumlah), kita sedikit, zaman Pak SBY dulu kan sampai 18," terang Pratikno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×