kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sedih, banyak rumahsakit di Indonesia tak punya peralatan memadai hadapi virus corona


Selasa, 10 Maret 2020 / 16:15 WIB
Sedih, banyak rumahsakit di Indonesia tak punya peralatan memadai hadapi virus corona
ILUSTRASI. Petugas medis menyiapkan ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia, Aceh Utara, Aceh, Selasa (3/3/2020).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Saat kekhawatiran virus corona baru tumbuh di Indonesia, banyak rumahsakit tidak memiliki peralatan medis yang memadai untuk menghadapi situasi tersebut jika wabah terjadi.

Dr Edi Gunawan, Direktur Rumahsakit Umum Daerah (RSUD) Dr Zubir Mahmud, Kabupaten Aceh Timur, mengatakan kepada Channel News Asia, stok masker bedah  semakin menipis.

"Kami telah meminta masker kepada pemasok kami, tetapi mereka meminta maaf dan mengatakan, mereka juga tidak memiliki stok," katanya.

Selain masker bedah, stok masker N95 di RSUD Dr Zubir Mahmud juga menipis. Bahkan, Dr Edi mengungkapkan, rumahsakit juga tidak memiliki pakaian dan kacamata pelindung serta pemindai termal.

Baca Juga: Periksa ke mana kalau alami gejala virus corona? Ini protokolnya

Pada Senin (9/3), jumlah kasus virus corona terkonfirmasi di Indonesia bertambah 13, sehingga total menjadi 19 kasus. Pemerintah telah menunjuk lebih dari 130 rumahsakit rujukan untuk menangani Covid-19.

Di Aceh, provinsi dengan sekitar 5,2 juta penduduk, hanya ada rumahsakit rujukan untuk virus corona. RSUD Dr Zubir Mahmud tidak ada dalam daftar, tetapi Dr Edi menyatakan, pemerintah tidak boleh mengabaikannya.

“Pemerintah seharusnya tidak hanya memberikan bantuan dan peralatan ke rumah sakit rujukan," ujarnya. 

“Rumahsakit bukan rujakan tidak boleh menolak pasien. Jika staf kami tidak memiliki peralatan pelindung yang memadai untuk menangani pasien yang dicurigai (Covid-19), mereka akan takut dan panik juga,” ungkap Dr Edi.

Baca Juga: Setelah diperiksa lebih dari 7 hari, pasien 01 tetap positif terinfeksi corona


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×