kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebanyak 44.295 pekerja seni terkena imbas pandemi


Sabtu, 18 Juli 2020 / 22:03 WIB
Sebanyak 44.295 pekerja seni terkena imbas pandemi
ILUSTRASI. Seniman menampilkan tari Reog Ponorogo saat warga berebut ketupat dalam Festival 1.001 Ketupat di Desa Kalimalang, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (10/6/2019). Kegiatan tersebut dilakukan oleh warga setempat untuk menyambut tradisi Lebaran Ketupat serta untuk


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli

Platform digital hadir untuk memberikan kemudahan bagi semua kalangan. Media sosial seperti YouTube, Facebook, Twitter, dan Instagram, juga platform virtual conferencing seperti Zoom, Google Hangout, dan Microsoft Teams bisa mendekatkan musik kepada penggemar secara mudah, real time, dan mengakomodasi kebutuhan live secara interaktif. Musisi juga dapat memanfaatkan fitur polling untuk mengetahui umpan balik yang dibutuhkan mengenai karya mereka. Selain itu, ada pula pilihan aplikasi video konferensi yang mendukung interaksi dua arah dan menawarkan opsi pengaturan konten atau kurasi penonton.

Kemenparekraf/Baparekraf mencatat setidaknya ada 44.295 pekerja seni dan pekerja kreatif terkena dampak pandemi COVID-19 dan telah diajukan ke Kementerian Sosial untuk menerima bantuan sosial dari pemerintah. Secara mandiri, Kemenparekraf juga akan terus melanjutkan program pendampingan dan pelatihan daring kepada SDM parekraf agar mendapat kompetensi yang dibutuhkan untuk kembali bekerja seusai pandemi.

Baca Juga: Banyak dibutuhkan, inilah 7 jurusan kuliah yang sering diincar HRD

Praktisi industri musik, Wendi Putranto menilai selama periode COVID-19, terdapat tren menarik mengenai konten digital musik. Diantaranya merebaknya fenomena wawancara live di Instagram, konten kolaborasi virtual jamming antar musisi, dan tren konser virtual.

Di samping itu, pemanfaatan platform digital juga banyak digunakan oleh musisi untuk melakukan aksi solidaritas. “Dalam situasi pandemi seperti sekarang masa depan akan semakin terasa menantang. Namun, kita harus tetap semangat meraih peluang baru, beradaptasi, dan melakukan eksperimen acara yang disesuaikan dengan protokol yang telah ditetapkan. Dalam dunia showbiz, pertunjukan harus terus berjalan,” imbuh Wendi.

Selain itu, Wendi juga yakin bahwa masa-masa pandemi seperti saat ini tidak seharusnya menurunkan semangat musisi baru dalam berkarya. “Musisi baru harus pintar memanfaatkan platform-platform digital untuk mendistribusikan lagu. Namun, yang tidak kalah penting, musisi pendatang baru harus memiliki lagu yang berkarakter dan membuat perencanaan promosi yang berkelanjutan di media massa,” tambah Wendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×