kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.897.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.290   90,00   0,56%
  • IDX 7.863   -35,43   -0,45%
  • KOMPAS100 1.108   -2,58   -0,23%
  • LQ45 815   -5,83   -0,71%
  • ISSI 266   0,14   0,05%
  • IDX30 422   -2,47   -0,58%
  • IDXHIDIV20 487   -0,56   -0,11%
  • IDX80 123   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 129   2,56   2,02%
  • IDXQ30 136   -0,45   -0,33%

Sebagian Penggilingan Padi Mulai Kembali Beroperasi, Harga Beras Masih Tinggi


Selasa, 19 Agustus 2025 / 16:40 WIB
Sebagian Penggilingan Padi Mulai Kembali Beroperasi, Harga Beras Masih Tinggi
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa beras hasil penggilingan di penggilingan padi di Dusun Babadan, Desa Penggilingan padi di Dusun Babadan, Desa Kepuhrejo, Kec. Takeran, kab. Magetan, Magetan, Jawa Timur, Rabu (2/7). Dusun Babadan merupakan bagian dari program PKT BISA (Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera) yang diinisiasi oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim). program PKT BISA juga berhasil meningkatkan intensitas tanam padi di Dusun Babadan dari tiga kali menjadi empat kali dalam setahun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/07/2025.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso, menyebut sejumlah penggilingan padi sudah mulai kembali beroperasi seiring turunnya harga gabah di lapangan. 

“Hari-hari ini panen sudah mulai di beberapa daerah, harga gabah mulai turun, jadi beberapa penggilingan padi sudah ada yang mulai berproduksi,” ujar Sutarto kepada Kontan, Selasa (19/8/2025).

Sebelumnya, maraknya penutupan pabrik penggilingan terjadi di sejumlah daerah lumbung padi seperti Karawang, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, hingga Jawa Timur. 

Di Karawang, misalnya, 10 dari 23 penggilingan atau sekitar 40% sempat menghentikan operasional. 

Baca Juga: Produksi Padi Merosot, BPS Catat Lonjakan Harga Beras di Bulan Juni 2025

Penutupan ini dipicu kekhawatiran pelaku usaha atas penegakan hukum terkait dugaan praktik pengoplosan beras, selain faktor mahalnya harga gabah.

Meski mulai ada yang kembali beroperasi, Sutarto menilai penggilingan padi kecil masih merasa tidak nyaman dengan adanya pengawasan aparat.

Di sisi lain, harga beras di tingkat konsumen masih berada jauh di atas harga eceran tertinggi (HET). 

Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per pukul 15.55 WIB mencatat rata-rata harga beras premium sebesar Rp 16.247 per kilogram, naik 9,04% dibandingkan HET Rp 14.900 per kilogram. 

Adapun beras medium diperdagangkan Rp 14.485 per kilogram, lebih tinggi 15,8% dari HET Rp 12.500 per kilogram.

Untuk menekan harga, Perpadi mendorong pemerintah segera menetapkan HET baru, mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara massif. 

Sutarto juga menyarankan agar Bulog menghentikan sementara pengadaan dalam negeri dan memperkuat pembinaan kepada pelaku usaha penggilingan.

Selanjutnya: Serangan Rusia Hantam Fasilitas Energi di Ukraina Tengah, Picu Kebakaran Besar

Menarik Dibaca: 5 Tips Diet ala Anak Kos yang Mudah Dilakukan, Yuk Disimak!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×