CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.285   41,06   0,57%
  • KOMPAS100 1.122   4,85   0,43%
  • LQ45 885   -1,53   -0,17%
  • ISSI 222   2,02   0,92%
  • IDX30 456   -1,31   -0,29%
  • IDXHIDIV20 551   -3,13   -0,57%
  • IDX80 128   0,20   0,16%
  • IDXV30 138   -1,22   -0,88%
  • IDXQ30 153   -0,64   -0,42%

SBY minta bentrokan SMA 6 dan wartawan diselesaikan


Selasa, 20 September 2011 / 12:05 WIB
SBY minta bentrokan SMA 6 dan wartawan diselesaikan
ILUSTRASI. Suasana kantor PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk di Jakarta, Kamis (31/10). KONTAN/Baihaki/31/10/2019


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kasus bentrokan antara pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU) 6 Jakarta dengan wartawan ternyata juga menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY meminta kasus tersebut diselesaikan dengan baik.

"Selesaikan dengan baik, hukum ditegakkan. Cegah jangan sampai ada benturan begitu!" kata SBY sebelum menerima pengurus Yayasan Batik Indonesia (YBI), Selasa (20/9).

Menurut SBY, Indonesia rawan akan berbagai kasus bentrokan tidak hanya di Jakarta tetapi di seluruh kota di Indonesia. Makanya , dia meminta semua pihak untuk mencegah terjadinya bentrokan.

Kasus bentrokan antara siswa SMA 6 Jakarta berawal penganiayaan wartawan Trans7, Oktaviardi pada Jumat (16/9). Saat itu, Okta dikeroyok siswa SMAN 6 lantaran mengambil gambar tawuran. Para siswa itu juga menyita rekaman kaset dari Okta.

Atas tindakan itu, puluhan wartawan menggelar aksi damai memprotes tindakan represif tersebut di depan SMAN 6 Jakarta yang berlokasi Bulungan, Jakarta Selatan Senin siang. Tetapi, aksi ini diakui tidak atas sepengetahuan kepolisian meski berlangsung tertib.

Namun tiba-tiba kericuhan pun kembali pecah. Fotografer KOMPAS.com, Banar Fil Ardi pun menjadi korban penganiayaan para pelajar. Ia mengalami luka lebam di bagian wajah akibat pengeroyokan tersebut. Pelajar SMA Negeri 6 juga menganiaya pewarta foto harian Seputar Indonesia, Yudistiro Pranoto. Korban Yudistiro mengalami luka cukup serius di bagian kepala setelah dianiaya pelajar menggunakan batu bata.

Fotografer Kontan, Fransiskus Simbolon, pun nyaris jadi korban pengeroyokan. Dirinya sempat terjatuh dan dikejar para siswa, namun beruntung tidak sempat mengalami aksi pengeroyokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×