Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku telah menerima telepon dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait Istana Negara yang hari ini juga terkena imbas banjir Ibu Kota.
"Iya, sudah tahu. Istana sudah terendam banjir setengah meter. Tadi Pak Presiden sudah telepon, beliau menyampaikan kalau setengah meter kebanjiran," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (17/1).
Hal ini disampaikannya setelah Jokowi melakukan rapat koordinasi bersama Menteri Pekerjaan Umum, Menko Kesra, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wakil Menteri Pendidikan, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut Jokowi, Presiden menyampaikan kalau ia tidak perlu untuk memikirkan kondisi Istana yang kebanjiran. Karena, saat ini yang terpenting adalah kondisi masyarakat yang menjadi korban banjir.
"Ya, beliau menyampaikan seperti itu. Masyarakat harus lebih diprioritaskan daripada istana, tapi apapun itu kita harus tetap mengkalkulasi semuanya," kata Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, Presiden SBY sampai menggulung celana saat memantau banjir di kawasan Istana Kepresidenan. Dengan didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, SBY memantau banjir di Istana yang mencapai betis orang dewasa. Banjir setinggi lutut ini baru pertama kali dialami SBY di Istana Kepresidenan.
SBY pun mesti menunda pertemuan dengan Presiden Argentina Cristina Fernandez De Kirchner pada pagi ini. Berdasar foto yang dikirim Biro Humas Istana Negara, kompleks Istana Negara telah terendam banjir. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Banjir di Istana Kepresidenan terjadi lantaran hujan deras dan tingginya air di Pintu Air Manggarai. (Kurnia Sari Aziza/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News