Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginsruksikan aparat keamanan melakukan investigasi menyeluruh atas kecelakaan kerja di kawasan pertambangan milik PT Freeport, di Big Gossan, Level 3020, Tambah Bawah Tanah, di Mimika, Papua.
Dalam instruksi presiden, seperti dikutip dari situs setkab.go.id, Jumat (17/5), SBY meminta kepolisian segera melakukan investigasi tentang penyebab kejadian kecelakaan kerja tersebut. Menurut SBY, setiap pekerja di Institusi mana pun berhak mendapatkan perlindungan kerja. "Segera lakukan investigasi kejadian di PT Freeport," ujar SBY.
Selain memerintahkan adanya penyelidikan secara menyeluruh, SBY juga memperingatkan perusahaan lainnya di Indonesia agar meningkatkan keselamatan para pekerjanya. Ia meminta agar kecelakaan seperti di Freeport tidak terulang di perusahaan lain. Dalam kesempatan itu juga, presiden menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tewasnya sejumlah pekerja, seraya meminta pihak terkait untuk mengintensiftkan upaya-upaya penyelamatan.
Kecelakaan kerja terjadi Selasa (14/5) pukul 07.30, ketika sedang dilakukan pelatihan penyegaran tahunan tambang bawah tanah yang diikuti oleh 40 pekerja tambang, pada pelatihan hari kedua dari total 2 hari pelatihan. Lokasi kejadian berdekatan dengan ruang kantor dan pelatihan serta berada jauh dari area kegiatan pertambangan aktif.
Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (15/5) mengatakan, hingga 17.00 WIB, dari 40 pekerja yang terjebak dalam longsor, empat di antaranya meninggal dunia dan 10 luka-luka. Kamis pagi tim penyelamat kembali menemukan satu jenazah pekerja PT Freeport Indonesia yang terperangkap dalam reruntuhan tambang Big Gossan, Tembagapura.
Kepolisian Daerah Papua sendiri telah menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki runtuhnya terowongan pelatihan PT Freeport, Senin (13/5). Kapolsek Tembagapura, mengatakan jenazah pekerja yang ditemukan langsung dibawa ke Rumah Sakit SOS Tembagapura untuk diidentifikasi.
Data dari PT Freeport, pekerja yang terdata berada di lokasi runtuhnya fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan seluruhnya berjumlah 40 orang dan baru dievakuasi sebanyak 15 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News