Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Runtuhnya terowongan dalam fasilitas pelatihan tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah membuat puluhan karyawannya terperangkap di dalamnya.
Tim penyelamat PTFI telah berhasil mengevakuasi 4 dari 37 orang yang terperangkap di terowongan yang runtuh di fasilitas pelatihan tambang bawah tanah. Jadi ada sekitar 33 orang lagi yang masih terperangkap di dalam terowongan.
Freeport memperkirakan 40 karyawan mereka berada di ruang kelas dalam terowongan saat insiden terjadi sekitar pukul 07.30 (WIT). Ada 3 karyawan yang berhasil menyelamatkan diri dari tempat kejadian.
Empat karyawan yang lain telah dievakuasi pada pukul 20.00 WIT. Salah satu dari mereka dilaporkan dalam kondisi stabil, sementara dua orang sedang dipersiapkan untuk evakuasi medis, sementara orang keempat baru saja dievakuasi. Semuanya akan dibawa untuk dirawat lebih lanjut di RS Tembagapura.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto berjanji akan memprioritaskan upaya pencarian dan penyelamatan karyawan.
“Saya telah menyampaikan kepada Emergency Response Group (ERG) dan Tim Keselamatan agar mengerahkan segala upaya dalam mencari dan menyelamatkan para karyawan yang masih terperangkap. Kami juga telah melaporkan insiden ini ke lembaga pemerintahan terkait. Kami akan menyampaikan perkembangan terbaru secara rutin, sejalan dengan terus dilakukannya upaya penyelamatan ini,” tambah Rozik
Insiden ini terjadi di luar area pertambangan, yakni sekitar 500 meter dari pintu masuk ke area Big Gossan.
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang dioperasikan perusahaan Amerika Freeport Mac MoRan Copper & Gold Inc. ini beroperasi sejak 1973 di Papua. Menurut websitenya, perusahaan ini mempunyai sekitar 11.700 karyawan sendiri dan 12.400 karyawan kontraktor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News