kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

SBY beri sinyal bakal naikkan harga BBM


Rabu, 13 Maret 2013 / 15:51 WIB
SBY beri sinyal bakal naikkan harga BBM
ILUSTRASI. Wall Street. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi sinyal bakal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun ini. SBY mengatakan, kebijakan subsidi BBM jangan sampai melampaui kepatutan karena tidak baik bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Semua sependapat bagaimana pun subsidi tidak boleh melampaui kepatutan karena tidak baik bagi APBN dan kebijakan situasi fiksal dan perekonomian kita," ujar SBY saat memberikan keterangan pers di antornya didampingi Anggota Komite Ekonomi Nasional, Rabu (13/3).

Menurut presiden, yang paling ideal dalam subsidi BBM adalah dengan mengeluarkan kebijakan yang tidak memiliki kaitannya dengan komoditas. Pasalnya, kalau yang disubsidi itu berkaitan dengan komoditas yang sering terjadi adalah timbulnya ketidakadilan. SBY mengambil contoh subisi BBM yang selama ini diterapkan justru dinikmati oleh golongan masyarakat menengah ke atas.

Padahal, secara ekonomi masyarakat yang bisa membeli kendaraan berarti orang yang mampu. Sementara kebijakan tersebut tidak langsung bisa dirasakan masyarakat berpenghasilan rendah. "Sehingga konstruksi dan kebijakan subsidi seperti itu kurang tepat,"tegas presiden.

Meskipun demikian, SBY menyadari bahwa kebijakan mengurangi subisi BBM  berimplikasi pada stabilitas harga, inflasi dan kesulitan yang muncul bagi masyarakat. Karena itu, untuk meminimalkan dampak yang timbul akibat pembatas subsidi ini, SBY bersama jajaran pemerintahannya sedang merumuskan kebijakan subsisi yang tepat sasaran.

Kebijakan subisidi yang tepat sasaran ini, dalam kerangka pemikiran SBY harus bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat kecil dan miskin. Kebijakan itu harus bisa membantu rumah tangga atau seseorang yang tergolong miskin dan hampir rmiskin. Kebijakan seperti itulah yang sedang dipersiapkan oleh SBY dalam dua minggu kedepan.

Saat ini menurut presiden, timnya sedang mempertimbangkan plus dan minus terkait jika nantinya ada pembatasan atau pengurangan subisdi BBM. Ada berbagai pilihan yang muncul diantaranya seperti menaikkan harga BBM dan bisa menimbulkan gejolak inflasi yang juga berdampak bagi masyarakat miskin.

SBY juga sedang mempertimbangkan mengurangi subsidi. Terkait pengurangan subsidi ini, pemerintah sedang menkaji cara-cara praktis seperti apa caranya mengurangi volume konsumsi BBM yang bisa segera di jalankan pada tahun ini, tahun depan dan tahun yang akan datang.

Dari semua pilihan ini, SBY masih belum mengambil keputusan dan masih merundingkannya lebih lanjut. Nantinya jika keputusan sudah diambil, maka presiden akan membuatnya dalam bentuk kebijakan atau peraturan presiden

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×