kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SBY berharap kerjasama di APEC bisa atasi krisis


Senin, 07 Oktober 2013 / 12:53 WIB
SBY berharap kerjasama di APEC bisa atasi krisis
ILUSTRASI. Margarin dan mentega merupakan 2 hal bahan yang sangat berbeda (dok/Superior Food)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan harapannya terhadap Forum Kerjasama Asia Pasific (APEC) untuk bisa mengatasi krisis global yang tengah melanda sejumlah negara anggota APEC saat ini.

Optimisme tersebut disampaikan SBY saat memberikan sambutan dalam pertemuan APEC Business Advisory Council (ABAC) di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, seperti dikutip dari situs resmi kepresidenan, Senin (7/10).

Menurut SBY, sejak tahun 1995, negara-negara APEC telah memegang peranan penting dalam memastikan keterlibatan dan kontribusi para pelaku bisnis dalam mencapai pertumbuhan dan kemakmuran di kawasan Asia Pasifik.

Karena itu, peranan dan kontribusi pelaku bisnis amat besar untuk memulihkan krisis global yang tengah melanda dunia dan sejumlah negara-negara APEC, termasuk Indonesia.

"Peranan APEC saat ini menjadi lebih penting karena kita belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi global. Kita semua merasakan dampak dari krisis global tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus mengembangkan dan memperkuat kerja sama menuju pertumbuhan ekonomi kawasan dan global yang lebih baik," tutur SBY.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ini mengisahkan pengalaman Indonesia menghadapi krisis tahun 2008.

Ia mengatakan, kala itu, pemerintah bekerjasama dengan para pelaku bisnis dan saling bertukar pandangan serta menyusun pilihan kebijakan yang tepat.

Lewat pendekatan itu, Indonesia bisa meminimalisir dampak negatif dari krisis ekonomi global saat itu. Dalam situasi krisis saat ini, Presiden menyerukan pentingnya kerjasama tersebut.

Pada kesempatan itu, SBY yakin bahwa dialog para pemimpin ekonomi APEC di Bali ini produktif dan akan menghasilkan suatu rekomendasi APEC.

Ketua APEC CEO Summit, Wisnu Wardhana menambahkan, bahwa kehadiran para pemimpin APEC memberikan kontribusi positif dalam mendorong meningkatnya kerja sama di antara negara APEC. “Hasil Pertemuan pagi ini akan dibawa dalam APEC Leaders Luncheon dan AELM Retreat yang akan berlangsung siang hari nanti mulai pukul 13.00 WITA di Sofitel,” ungkap Wisnu.

KTT ke-21 APEC ini bertemakan 'Resilient Asia-Pacific, Engine of Global. Growth'. Para pemimpin APEC yang hadir adalah PM Australia Tony Abbott, Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Cile Sebastian Pinea, Kepala Pemerintahan Eksekutif Hongkong C.Y. Leung, PM Malaysia Najib Razak, PM Jepang Shinzo Abe, Presiden Peru Ollanta Humama Tasso, dan Presiden Meksiko Enrique Pena Neito.

Kemudian PM Kanada Stephen Harper, Presiden RRT Xi Jinping, PM Selandia Baru John Key, PM Papua Nugini Peter Charles Paire O’Neill, Presiden Filipina Benigno Aquino III, Cina Taipei diwakili oleh mantan Wakil Presiden Taiwan Vincent C. Siew, PM Thailand Yingluck Shinawtra, PM Singapura Lee Hsien Loong, Mendag AS Penny Peritzker, Presiden Vietnam Truong Tan Sang, dan Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×