kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.300   -83,00   -0,51%
  • IDX 7.549   45,69   0,61%
  • KOMPAS100 1.066   9,88   0,93%
  • LQ45 798   8,89   1,13%
  • ISSI 257   2,58   1,02%
  • IDX30 411   0,20   0,05%
  • IDXHIDIV20 470   1,15   0,24%
  • IDX80 120   1,34   1,12%
  • IDXV30 124   1,01   0,82%
  • IDXQ30 132   0,28   0,21%

SBY: Banyak kenangan saya dengan Taufiq Kiemas


Jumat, 19 Juli 2013 / 19:33 WIB
SBY: Banyak kenangan saya dengan Taufiq Kiemas
ILUSTRASI. Hati-Hati! Ini 5 Hal yang Wajib Dihindari Siswa saat Mendaftar SNMPTN 2022.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku memiliki banyak kenangan bersama dengan Ketua MPR Muhammad Taufiq Kiemas. Pengalaman itu disampaikan SBY di acara dalam mengenang 40 hari wafatnya Taufiq Kiemas yang dilangsungkan di Gedung DPR/MPR, Jumat (19/7).

Ia mengatakan, banyak kenangan indah bersama politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu. Bagi SBY, Taufiq merupakan seorang pribadi yang paham betul dalam membedakan mana prinsip dan mana gaya.

"Singkat kata, Almarhum paham betul mana yang termasuk prinsip dan mana gaya yang digunakan kalau kita ingin membangun silaturahmi. Kita harus bertenggang rasa, saling menyapa, saling berbagi, saling sayang menyayangi. Dan itulah yang dilakukan pak Taufiq, " jelas SBY.

Prinsipnya, lanjut SBY, kalau urusan kenegaraan, harus ada pembicaraan empat pilar. Karena itu, Indonesia sebagai negara majemuk, beragam, harus hidup berdampingan secara damai, harus saling sayang menyayangi, penuh persaudaraan, dan senantiasa menjaga silaturahmi.

Selain itu, menurut presiden, Taufiq merupakan seorang konsiliator yang luar biasa. Dalam banyak hal, Taufiq lebih mengutamakan kepentingan negara ketimbang kepentingan partai. Memang dalam politik saling berjarak, ada posisi yang berbeda dan ada kepentingan yang beragam.

Namun, kata SBY, politik juga tentang kompromi, tentang konsensus building, tentang mufakat, musyawarah untuk kebaikan bersama. "Persahabatan saya dengan pak Taufiq terutama sejak tahun 2009 yang secara intens kami sering bertemu dan bertukar pikiran serta berdiskusi, kami memasuki wilayah yang sama menyangkut politik itu," tambah SBY.

Menurut SBY, dalam politik tidak perlu harus selalu berjarak. Pasalnya, komunikasi menjadi sarana yang amat penting. Dalam politik tidak perlu melihat ke belakang tapi justru harus melihat ke depan. "Dan itulah jiwa besar pak Taufiq. Kami bersatu dalam pandangan, pemikiran, dan perilaku," imbuhnya.

Karena itu, SBY menilai banyak teladan yang bisa dilanjutkan dari suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu. Ia mengajak agar para politisi meneladani Taufiq dan juga mendoakan arwahnya agar bisa tenang di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×