Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menghadiri pertemuan G20 di Seoul, Korea Selatan. Presiden SBY juga berencana menghadiri pertemuan puncak APEC di Yokohama, Jepang pada tanggal 13 dan 14 November 2010.
Presiden SBY berangkat setelah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan Gunung Merapi tidak akan mengalami perubahan dramatis selama empat hari ke depan. "Berkaitan dengan perkembangan situasi di tanah air, utamanya letusan Gunung Merapi, semula kalau situasinya memburuk, saya berencana untuk tidak hadir dalam kedua pertemuan puncak itu," ucap Presiden SBY yang didampingi sejumlah menteri sebelum berangkat ke Seoul, Kamis (11/11).
Presiden SBY berangkat didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi pada pukul 11.30 WIB. Pesawatnya lepas landas dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju Korea Selatan. Sebelumnya, telah berangkat lebih dahulu ke Korea Selatan, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan.
Presiden SBY mengatakan, berdasarkan laporan situasi Gunung Merapi dalam waktu dekat tidak akan mengalami perubahan yang dramatis. "Memang statusnya masih awas, tapi tidak ada tanda-tanda memburuk, dan belum ada tanda-tanda segera berakhir," ucap SBY.
Menurut dia, sejauh ini masalah pengungsi masih dapat diatasi. "Berdasarkan pengalaman selama ini yang namanya tempat pengungsian, tempat darurat selalu ada kekurangan tapi sejauh ini yang saya dapatkan daerah bisa menangani masalah pengungsi ini," ucapnya.
Sementara itu soal bencana alam di Wasior dan Mentawai, Presiden mengaku telah menugaskan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono untuk kembali ke daerah bencana. "Atas pertimbangan itu semua, atas urgensi pertemuan G20 dan APEC, termasuk kepetingan nasional maka saya telah ambil keputusan akan menghadiri pertemuan G20," papar Presiden.
Sejatinya, Presiden SBY memutuskan tidak akan hadir dalam pertemuan G-20 dan APEC. Dia mengutuskan Wakil Presiden Boediono. Namun, sekitar 30 menit menjelang keberangkatan Boediono, Presiden mengubah keputusannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News