Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Realisasi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terus menunjukkan tren positif.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaporkan, per 20 Oktober 2025, penyaluran KPR FLPP telah mencapai 203.439 unit rumah senilai Rp 25,24 triliun.
BP Tapera pun optimistis target penyaluran 350.000 unit rumah subsidi hingga akhir tahun 2025 akan tercapai. Tren kenaikan penyaluran yang signifikan setiap bulannya menjadi modal utama optimisme tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Serahkan 26.000 Unit Rumah Subsidi di Bogor
“Kami tetap optimistis bahwa target 350.000 unit rumah subsidi akan tercapai. Kami melihat adanya tren positif pencapaian penyaluran KPR FLPP yang diikuti dengan berbagai usaha yang telah kami lakukan,” ujar Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dalam keterangan resminya, Senin (20/10).
Heru memaparkan, jika dilihat dalam kurun waktu satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo (20 Oktober 2024 - 20 Oktober 2025), terjadi kenaikan penyaluran sebesar 10,99%. Angkanya mencapai 237.859 unit rumah, lebih tinggi dibandingkan periode 20 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024 yang sebanyak 214.305 unit rumah.
Secara year on year (YoY) untuk performa tahun 2025, peningkatannya bahkan lebih tinggi. Realisasi per 20 Oktober 2025 yang sebesar 203.439 unit, melonjak 22,63% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang hanya 165.880 unit rumah.
Dengan capaian tersebut, total akumulasi penyaluran FLPP yang dikelola BP Tapera sejak 2022 hingga saat ini telah menembus 858.739 unit rumah. Nilai total penyalurannya pun mencapai angka fantastis, yakni Rp 101,3 triliun.
Baca Juga: Menteri PKP Maruarar Sirait Sebut Presiden Akan Resmikan 25.000 Perumahan Subsidi
Lebih lanjut, Heru menyampaikan, sejumlah upaya telah dilakukan BP Tapera untuk mengakselerasi target, baik dari sisi permintaan (demand) maupun pasokan (supply). Dari sisi demand, BP Tapera baru saja menambah dua bank penyalur baru, yakni Bank Nobu dan Bank Artha Graha, sehingga total kini ada 41 bank penyalur.
Dari sisi supply, BP Tapera terus mendorong pengembang melakukan akselerasi pembangunan serta memberikan rating bagi developer. Upaya ini didukung penguatan tata kelola, seperti monitoring keterhunian yang pada Semester I 2025 mencatatkan tingkat hunian 92% dari total sampel.
“Program FLPP ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan kemudahan uang muka rendah mulai dari 1%, bunga tetap 5% sampai lunas, dan tenor cicilan yang panjang hingga 20 tahun,” pungkas Heru.
Selanjutnya: Strategi Bank INA Jaga Laba tetap Positif Setelah Susut 67,38% per Agustus 2025
Menarik Dibaca: 6 Manfaat Serum Peptide untuk Wajah, Tak Hanya Bikin Kulit Kencang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News