kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saran DPR agar target pertumbuhan ekonomi pada 2022 sesuai target pemerintah


Senin, 30 Agustus 2021 / 18:26 WIB
Saran DPR agar target pertumbuhan ekonomi pada 2022 sesuai target pemerintah
ILUSTRASI. Saran DPR agar target pertumbuhan ekonomi pada 2022 sesuai target pemerintah


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah, Bank Indonesia dan Komisi XI DPR RI telah menyepakati pertumbuhan ekonomi di 2022 akan ada di kisaran 5,2% sampai 5,5% year on year (yoy).

Anggota Komisi XI DPR RI Eriko Sotarduga mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di 2022, maka pemerintah perlu menargetkan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat dan adanya perbaikan birokrasi.

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) tersebut mendesak agar pemerintah segera menyelesaikan vaksinasi kepada masyarakat pada Desember 2021 mendatang, yaitu antara vaksin tahap pertama dan tahap kedua, agar segera terjadinya herd immunity.

“Misalnya Desember 2021 ini selesai 70% atau 80% vaksinasi secara keseluruhan nasional, silahkan. Akan tetapi target minimumnya harus 60% secara nasional,” kata Eriko dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin, (30/8).

Baca Juga: Tok! Pemerintah dan DPR sepakati asumsi dasar makro ekonomi tahun 2022

Jika tidak ada target, Eriko bilang, maka ketika ingin membahas target pertumbuhan ekonomi di 2022 maka hampir tidak akan tercapai. Sebab, seperti kasus yang sudah-sudah, jika tidak ada target maka kasus Covid-19 naik langusng diadakan pembatasan seperti PPKM level 1, 2, 3, dan 4, sehingga diperlukan ketegasan.

Selain itu, terkait birokrasi juga menurut Eriko perlu dibenahi. Sesuai dengan pengalamannya saat ingin memproses sertifikat, Eriko memerlukan waktu antara 3 sampai 6 bulan lebih baru bisa selesai di proses.

“Walaupun saat ini katanya ada sistem Online Single Submission (OSS), silahkan dicoba. Sistemnya pasti sama dan lama. Bahkan ada yang beralasan karena PPKM mereka yang mengurus sertifikat hanya masuk satu kali seminggu. Lalu apa hubungannya?,” tegas Eriko.

Eriko menyimpulkan, jika dua hal tersebut diterapkan dengan benar, maka Menteri Keuangan dan Badan Pusat Statistik tidak akan terus menerus merevisi terkait angka pertumbuhan ekonomi tersebut.“Kalau ini tidak diselesaikan, saya tidak optimis pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan bisa tercapai,” pungkasnya. 

Selanjutnya: Targetkan ekonomi tumbuh 5%-5,5% tahun depan, ini strategi yang disiapkan pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×