Reporter: Fahriyadi, Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
Meski mengalami kenaikan harga di masa momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), peternak ayam justru mengaku alami kerugian karena modal produksi peternak di atas harga jual ayam di kandang.
"Harga ayam hidup di kandang saat ini di kisaran Rp 18.000 per ekor, padahal modal sampai Rp 20.000 per ekor. Sampai disini peternak merugi," kata Sugeng Wahyudi, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan).
Padahal, jika mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) harga ayam normal di kandang semestinya dapat mencapai harga Rp 21.000 per ekor.
Baca Juga: Harga Daging Ayam Melejit Saat Nataru, Tapi Peternak Mengaku Rugi, Kok Bisa?
Sugeng manyebutkan, kenaikan biaya produksi disebabkan. Pertama, telah terjadi kenaikan pada harga bibit ayam (DOC) dari Rp 4.000 per ekor menjadi Rp 5.000 per ekor. Kedua, harga pakan ayam yang dirasa terlalu mahal yaitu kisaran Rp 8.500-Rp 9.500 per kg.
Namun, disisi lain berlebihnya ketersediaan menyebabkan anjloknya harga ayam di tingkat peternak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News