kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saat Jokowi membandingkan kondisi pandemi di RI, AS dan India


Senin, 28 September 2020 / 05:30 WIB
Saat Jokowi membandingkan kondisi pandemi di RI, AS dan India


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis akibat pandemi Covid-19 tak hanya dialami Indonesia, tetapi juga 215 negara di berbagai belahan dunia. Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar IV Parmusi secara virtual, Sabtu (26/9/2020).
 
Pada kesempatan itu, Jokowi lantas membandingkan dampak pandemi di Indonesia dengan sejumlah negara lain, seperti Amerika Serikat dan India. 

"Muktamar Parmusi kali ini dilaksanakan dalam suasana berbeda di tengah bangsa kita menghadapi cobaan mahaberat dari Allah SWT, dan umat manusia di seluruh dunia juga menghadapi hal yang sama," kata Jokowi saat membuka sambutan dari Istana Bogor. 

Jokowi mencatat, data per 26 september 2020, jumlah kasus Covid-19 di 215 negara sudah mencapai 32,7 juta orang. Total yang terpapar di Indonesia pun sudah mencapai 266.845 orang sampai kemarin. Jokowi lantas membandingkan jumlah tersebut dengan sejumlah negara lain. 

Baca Juga: Jokowi menyebut program perlindungan sosial sudah berjalan baik, ini rinciannya

"Coba kita lihat di Amerika Serikat 7,2 juta orang, di India 5,9 juta orang, di Brazil 4,6 juta orang, di Rusia 1,1 juta orang," kata Jokowi. 

Jumlah kematian di seluruh dunia, kata Jokowi, saat ini sudah mencapai 991.000 orang. Sementara jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia sudah menembus 10.000 orang. 

Kepala Negara menambahkan, pertumbuhan ekonomi dunia juga melambat karena pandemi ini. Pertumbuhan yang biasanya pada keadaan normal positif, terkontraksi secara tajam di negara-negara besar. Pada kuartal kedua 2020, India minus 23,9%, Inggris minus 21,7%, Malaysia minus 17,1%, dan Singapura minus 13,2%. 

Baca Juga: Ada pandemi, industri makanan dan minuman masih tahan banting

"Dan di negara kita di kuartal kedua juga minus 5,32%, padahal sebelumnya di kuartal pertama kita masih tumbuh positif 2,97%," sambung Jokowi. 




TERBARU

[X]
×