kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Rupiah Sempat Tembus ke Rp 8.170 Per Dolar AS di Google, Ini Kata Pengamat IT


Minggu, 02 Februari 2025 / 07:11 WIB
Rupiah Sempat Tembus ke Rp 8.170 Per Dolar AS di Google, Ini Kata Pengamat IT
ILUSTRASI. Sabtu (1/2), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan euro terlihat menguat tajam di laman pencarian Google Finance


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Informasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan euro di situs pencarian Google mendadak jadi sorotan. Bagaimana tidak, tiba-tiba rupiah menguat tajam menjadi Rp 8.170,65 per dolar AS dan Rp 8348,5 per euro di Google.

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha pun turut menyoroti hal ini. Menurutnya, salah satu kemungkinan penyebab kesalahan informasi tersebut adalah kesalahan teknis dalam sistem Google atau platform penyedia informasi nilai tukar.

Ia menjelaskan situs pencarian seperti Google mengandalkan algoritma yang menarik data dari berbagai sumber. Jika terjadi bug atau gangguan teknis dalam proses ini, data yang disajikan bisa menjadi tidak akurat atau bahkan menyesatkan.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa bukan tidak mungkin terjadi upaya peretasan atau penyusupan oleh aktor jahat yang berusaha mengacaukan informasi finansial. 

“Dalam skenario ekstrem, manipulasi data kurs ini bisa digunakan sebagai bagian dari strategi spekulasi atau disinformasi untuk mengacaukan pasar,” jelas Pratama dalam keterangan resminya, Sabtu (1/2).

Baca Juga: BI Langsung Kontak Google, Usai Rupiah Mendadak Rp 8.170 per Dolar AS di Sabtu (1/2)

Ia menambahkan, kesalahan dalam menampilkan kurs nilai tukar rupiah yang terjadi di Google bukan hanya sekadar masalah teknis semata, tetapi juga menimbulkan dampak yang lebih luas, terutama karena lambannya perbaikan terhadap informasi yang salah tersebut.

Lebih lanjut, ia mengingatkan Google seharusnya lebih bertanggung jawab atas informasi yang disebarkannya, terutama terkait data ekonomi yang sensitif. Meskipun bukanlah penyedia data finansial primer dan hanya menarik informasi dari berbagai sumber, penyedia layanan sebesar Google tetap memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa informasi yang ditampilkan akurat dan segera diperbaiki jika terjadi kesalahan.

“Ketika sebuah kesalahan telah terdeteksi dan dilaporkan oleh banyak pengguna, namun tidak segera diperbaiki, hal ini dapat dianggap sebagai kelalaian yang berpotensi merugikan masyarakat,” tambahnya.

Untuk memastikan informasi nilai tukar yang benar, ia pun menyarankan agar pengguna tidak hanya mengandalkan Google sebagai satu-satunya referensi.

Misalnya, mengecek kurs rupiah dari sumber resmi seperti Bank Indonesia, lembaga keuangan besar, atau layanan keuangan terpercaya seperti Bloomberg, Reuters, dan OANDA akan memberikan gambaran yang lebih akurat dan dapat diandalkan. 

Baca Juga: Begini Penjelasan Google Usai Rupiah Mendadak Menguat ke Level Rp 8.170 Per Dolar AS

“Di tengah ketidakpastian digital, kehati-hatian dalam memverifikasi informasi adalah langkah penting dalam pengambilan keputusan finansial yang lebih baik,” tandasnya.

Selanjutnya: Kuota Bertambah, Peluang Dapat KUR Makin Besar, Ini Cara Pengajuan KUR BRI 2025

Menarik Dibaca: Macam-Macam Penyebab Kadar Gula Darah Tinggi pada Orang yang Tidak Diabetes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×