Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali mengalami pelemahan. Menurut Bank Indonesia (BI), rupiah tercatat mengalami depresiasi sebesar 1,08% year to date (ytd) dari awal tahun 2020 hingga Kamis (27/2).
Meski mengalami penurunan, Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut bahwa penurunan ini masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain.
Baca Juga: Gubernur BI: Pasar keuangan sedang radang gara-gara virus corona
"Seperti Won Korea yang mengalami depresiasi 5,07%, Bath Thailand yang mengalami depresiasi 6,42%, Singapura Dollar melemah 3,67%, dan Ringgit Malaysia melemah 2,91%," jelas Perry pada Jumat (28/2) di Jakarta.
Dengan melihat hal ini, Perry mengaku bahwa pasar keuangan Indonesia memang sedang meradang. Apalagi wabah virus Corona saat ini masih terus memengaruhi kondisi global dan menyebabkan para investor melepas investasi portofolionya.
Baca Juga: IHSG turun 3,44% pukul 15.00 WIB, Jumat (28/2), asing catat net buy Rp 91 miliar
Akan tetapi, Perry pun meyakinkan bahwa BI dan Pemerintah akan tetap terus melakukan intervensi untuk menstabilkan pasar, nilai tukar rupiah, dan pasar keuangan khususnya obligasi pemerintah dengan melakukan mitigasi pengaruh virus Corona.
"Kita tetap akan berkoordinasi erat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
Baca Juga: Semakin sore, rupiah spot kian tertekan menjadi Rp 14.310 per dolar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News