kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Rp 324 Triliun Menguap Gegara 10 Juta Orang Kaya Doyan Belanja di Luar Negeri


Jumat, 17 Januari 2025 / 19:48 WIB
Rp 324 Triliun Menguap Gegara 10 Juta Orang Kaya Doyan Belanja di Luar Negeri
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa ada sekitar 10 juta orang kaya Indonesia yang doyan belanja di luar negeri


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa ada sekitar 10 juta orang kaya Indonesia yang doyan belanja di luar negeri berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Airlangga mengungkapkan, akibat fenomena tersebut, ekonomi Indonesia kehilangan potensi sekitar Rp 324 triliun dari transaksi orang kaya tersebut.

"Kita hitung kalau belanja itu katakanlah yang paling konservatif US$ 2.000 ya. Jadi itu kira-kira Rp 324 triliun," ujar Airlangga kepada awak media di Jakarta, Jumat (17/1).

Menurutnya, salah satu faktor utama yang membuat orang lebih memilih belanja di luar negeri adalah harga barang yang lebih kompetitif dibandingkan di Indonesia.

Baca Juga: Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Usai Data Inflasi AS Lemah

Airlangga menjelaskan bahwa biaya tambahan seperti bea masuk dan pajak membuat harga barang impor di Indonesia lebih mahal dibandingkan di luar negeri. 

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang Indonesia yang memiliki daya beli tinggi memilih untuk berbelanja di negara tetangga, seperti Singapura. 

Sementara itu, negara tetangga seperti Singapura menawarkan barang serupa tanpa tambahan pajak, membuat belanja di luar negeri jauh lebih menarik.

"Katakanlah untuk barang-barang yang masuk di mall kan kena bea masuk 25%, kemudian kena PPh (impor), kemudian kena PPN. Jadi dibandingkan dengan misalnya Singapura, itu kan gak ada. Jadi secara otomatis barang di kita itu lebih mahal daripada di tempat lain," katanya.

Baca Juga: Opsen Pajak Tetap Berlaku, Saham Otomotif Tak Lagi Menderu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×