Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui surat presiden (surpres) yang dikirim ke DPR RI pada Senin (28/11) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan Laksamana Yudo Margono sebagai calon panglima TNI menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Laksamana Yudo Margono saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Salah satu alasan Jokowi mengajukan nama Yudo Margono ialah terkait rotasi matra.
"Yang paling ini, rotasi matra, selain yang ada yang lain-lain," kata Jokowi dalam Keterangan Pers di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/11).
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan, pihaknya belum menerima surat penugasan dari Badan Musyawarah (Bamus) DPR RI untuk melaksanakan fit and proper test calon Panglima TNI Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono.
Baca Juga: Komisi I DPR Tunggu Penugasan Bamus untuk Fit and Proper Test Calon Panglima TNI
Ia menjelaskan, prosedur fit and proper test ialah, pertama surat presiden dikirimkan ke DPR dan diterima pimpinan DPR. Usai diterima, pimpinan DPR akan mengadakan rapat pimpinan (Rapim) bersama Bamus. Kemudian dari sana Bamus akan menugaskan Komisi terkait dalam hal ini Komisi I untuk melakukan fit and proper test.
"Jadi mohon bersabar, apakah hari ini atau besok. Karena Komisi I belum memegang dasarnya untuk melakukan fit and proper test. Karena itu kami akan menunggu Bamus," kata Meutya.
Namun, ia menekankan Komisi I DPR siap jika Bamus menugaskan untuk segera dilakukan uji kelayakan Calon Panglima TNI.
"Insya Allah Komisi I siap untuk segera mengadakan fit and proper test calon panglima TNI," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News