Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani menyebutkan ada beberapa perusahaan dari sejumlah negara yang berminat berinvestasi pada proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (Waste to Energy/Wte) di tanah air.
Rosan menjelaskan, perusahaan-perusahaan yang berminat ini merupakan pemain besar di negaranya dalam mengolah sampah.
"(Perusahaan) yang besar-besar pada ikut semua baik dari Jepang, China, Belanda, Jerman, Singapura, dan rata-rata mereka pemain besar baik di negara masing-masingnya," ujarnya saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10).
Rosan menyebutkan, hingga hari ini sudah terdapat ratusan perusahaan yang berminat untuk turut andil dalam proyek ini. Menurutnya, porsi perusahaan asing maupun dalam negeri tampak seimbang.
Baca Juga: Tok! Purbaya Resmi Kenakan Pungutan Ekspor untuk Biji Kakao, Tarif Hingga 7,5%
"Kita sudah membuka proses pendaftarannya, jadi per hari ini sudah ada 107 pendaftar, di mana 53 dari dalam negeri, 54 dari luar negeri. Dan kita memang minta kepada mereka, mereka mempunyai teknologi, pengalaman dan mereka bisa membentuk konsorsium untuk investasi," sebutnya.
Di samping itu, Rosan menuturkan, berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, terdapat 10 kota yang siap mengimplementasikan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL).
10 kota itu di antaranya, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Bali dan Makassar.
"Siap dalam arti kata, siap dari sampahnya, kebutuhan sampahnya di mana minimum adalah 1.000 ton per hari, siap lahannya, dan juga siap infrastruktur lainnya termasuk air," tuturnya.
Lebih lanjut, Rosan menambahkan, proyek ini ditargetkan pembangunannya bakal selesai pada dua tahun ke depan.
"Target memang kita sampaikan dalam waktu dua tahun pembangunannya sudah harus selesai," pungkasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan, dijelaskan bahwa:
Danantara bertugas untuk memilih Badan Usaha Pengelolaan Persampahan (BUPP) Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dan melaksanakan investasi dalam penyelenggaraan PSEL yang layak secara komersial, finansial dan manajemen risiko.
Sementara itu, pembelian listrik dari hasil pengolahan sampah tersebut dilakukan oleh PT PLN (persero) yang dipatok sebesar US$ 0,20 per kWh untuk semua kapasitas. Namun, dalam keadaan tertentu harga itu masih bisa dilakukan peninjauan kembali oleh Menteri di bidang energi.
Baca Juga: Bitcoin Butuh Pemicu Baru untuk Hindari Koreksi Lebih Dalam
Selanjutnya: Ethereum Bersiap Luncurkan Upgrade Besar 'Fusaka' pada 3 Desember 2025
Menarik Dibaca: 11 Rekomendasi Makanan dan Minuman untuk Meredakan Gejala Flu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News