kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   25.000   1,50%
  • USD/IDR 16.404   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.532   -116,15   -1,75%
  • KOMPAS100 968   -17,27   -1,75%
  • LQ45 762   -11,18   -1,45%
  • ISSI 199   -3,66   -1,81%
  • IDX30 395   -4,89   -1,23%
  • IDXHIDIV20 474   -4,27   -0,89%
  • IDX80 110   -1,83   -1,63%
  • IDXV30 116   -0,89   -0,76%
  • IDXQ30 131   -1,54   -1,17%

Rosan Roeslani: Total Investasi Indonesia di Afrika Capai US$ 2,09 Miliar


Senin, 02 September 2024 / 11:22 WIB
Rosan Roeslani: Total Investasi Indonesia di Afrika Capai US$ 2,09 Miliar
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala BKPM ?Rosan Perkasa Roeslani ungkap total investasi Indonesia ke negara di Afrika sudah mencapai US$ 2,09 miliar pada periode 2019-kuartal II-2024


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – NUSA DUA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan, kerja sama Indonesia-Afrika terus menguat. Hal tersebut terlihat dari total investasi Indonesia di negara-negara Afrika yang cukup signifikan.

“Indonesia telah berinvestasi di negara-negara kunci di Afrika. Ini menunjukkan komitmen kami untuk kesejahteraan bersama, dengan perusahaan Indonesia yang beroperasi di 8 negara di Afrika," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (2/9).

Rosan menyebutkan, beberapa investasi Indonesia di Afrika di antaranya pertama PT Pertamina yang berinvestasi pada sektor energi di Kenya dan Tanzania. Lalu, ada Medco Energy di sektor industri minyak dan gas di Mozambik, serta Bio Farma dan Wings Group di sektor farmasi dan barang konsumsi di Kenya.

Total investasi Indonesia di negara-negara Afrika mencapai US$ 2,09 miliar (periode 2019 - kuartal II-2024). Sementara itu, total investasi negara-negara Afrika di Indonesia mencapai US$ 1,73 miliar,” kata Rosan.

Baca Juga: Target SDGs Baru Capai 17%, Jokowi Tekankan 4 Poin Penting di IAF 2024

Rosan menuturkan, di tahun 2023 perdagangan bilateral antara Indonesia dan Afrika meningkat pesat. Di mana Indonesia mengekspor barang jadi, sementara impor Indonesia dari Afrika berupa bahan mentah.

Sementara itu, Secretary General United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD) Rebeca Grynspan menyatakan, di era poli-globalisasi saat ini karena  investasi dan perdagangan lebih inklusif dan terdesentraslisasi serta tak terpusat di satu wilayah.

“Dalam lima tahun ke depan Global Gross Domestic Product (GDP) mencapai US$ 30 triliun dan sepertiganya berasal dari negara-negara selatan (Global South),” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×