Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkap kekuatan utama dari Indonesia untuk menarik investor asing adalah perdamaian dan kestabilan.
Rosan mengatakan, investor asing menilai Indonesia mampu menjaga perdamain dan kestabilan dalam jangka panjang. Menurut dia, hal itu tercermin pada saat-saat krusial seperti transisi pemerintahan, Indonesia berhasil menjaga kondisi tetap terkendali dan berjalan lancar.
"Kunci utama mereka (investor asing) investasi ke Indonesia adalah peace and stability, perdamaian dan kestabilan itu jadi prioritas yang mereka lihat," ungkap Rosan dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024, Rabu (9/10).
Rosan menegaskan, menjaga perdamaian dan kestabilan memang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan investasi yang signifikan. Ini salah satu hal yang harus terus dijunjung tinggi dan akan terus diperhatikan. Hal itu karena menjadi alasan utama investor memilih berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga: CORE: Setumpuk Pekerjaan Rumah Menanti Tim Ekonomi Prabowo
Rosan juga menambahkan, pemerintahan Prabowo Subianto telah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8%. Menurut Rosan yang menjadi pekerjaan terbesar adalah meningkatkan investasi yang berorientasi pada ekspor. Ia mencatat investasi menduduki posisi kedua dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi dengan porsi 25%.
"Jadi dua hal yang bisa kita lihat ke depannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8% itu adalah investasi dan ekspor, kita lihat yang mau kita bawa ke depannya bagaimana kita menarik investasi berorientasi ekspor yang kesinambungan dan berkelanjutan," imbu Roslan.
Di sisi lain, jika semakin besar investasi yang masuk ke Indonesia maka akan tercipta lapangan pekerjaan yang lebih luas. Tentunya hal itu juga akan mengakomodir peningkatan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 2,5 juta orang setiap tahun.
"Setiap dua tahun berarti kita melahirkan populasi negara Singapura, Singapura itu penduduknya 5,5 juta, Nah bagaimana semua ini harus ada pekerjaannya itu harus ada investasi dalam negeri atau luar negeri," pungkas Roslan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News