Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta maaf terkait kerumunan massa simpatisannya di sejumlah lokasi seperti Bandara Soekarno-Hatta, Petamburan, Tebet hingga Megamendung, Bogor.
"Saya meminta maaf ke masyarakat, di bandara, di Petamburan, Tebet dan Megamendung terjadi penumpukan yang tidak terkendali," ujar Rizieq dalam reuni 212 daring yang ditayangkan di Youtube Front TV, Rabu (2/12).
Rizieq meminta agar jemaahnya tidak lagi membuat kerumunan. Ia juga telah membatalkan jadwal safari ke sejumlah daerah hingga pandemi Covid-19 berakhir.
"Saya dengan DPP FPI, kita stop tidak ada kerumunan lagi bahkan jadwal ke daerah kita stop sampai pandemi berakhir," ujar dia.
Baca Juga: Rizieq Shihab: Akhirnya tim medis menyarankan mengisolasi diri
Rizieq menambahkan, menjaga protokol kesehatan merupakan bagian dari akhlak. Karena itu, Rizieq meminta agar masyarakat dan simpatisannya menjaga protokol kesehatan.
"Ayo kita jaga protokol kesehatan, sering-sering cuci tangan. Dan saya ajak semua dengan semua revolusi akhlak kita pandang pandemi agar bisa wabah ini diangkat oleh Allah," ujar Rizieq yang dalam kesempatan itu mengenakan masker dan pelindung wajah.
Polisi saat ini tengah mengusut pelanggaran protokol kesehatan yang timbul akibat kerumunan massa Rizieq. Rizieq sendiri sudah dipanggil oleh Polda Metro Jaya pada Selasa (1/12/2020) kemarin. Namun Rizieq tak hadir karena alasan sakit.
Sejumlah pejabat dicopot imbas kerumunan massa Rizieq Sejumlah kegiatan Rizieq Shihab yang menimbulkan kerumunan berbuntut panjang. Setelah beberapa pejabat di lingkungan Kepolisian dicopot serta dimutasi, terakhir direktur Rumah Sakit (RS) Ummi Bogor dilaporkan ke polisi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan. Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.
Dalam telegram itu, Nana akan menduduki jabatan baru, yaitu Koorsahli Kapolri. Pada saat bersamaan, Kapolri juga mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat yang diemban oleh Irjen Rudy Sufahriadi.
Sama seperti Nana, Rudy dicopot lantaran dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan. Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Agama ( KUA) Tanah Abang Sukana juga dibebastugaskan.
Selanjutnya, Sukana dimutasi sebagai penghulu di wilayah Jakarta Pusat. Sukana dimutasi lantaran mengabaikan protokol kesehatan dalam proses pencatatan pernikahan putri pemimpin FPI Rizieq Shihab.
Baca Juga: Anies Baswedan positif Covid-19
Tak hanya pejabat di lingkungan Kepolisian, para pemangku kepentingan di lingkungan Provinsi DKI Jakarta turut dicopot. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot Bayu Meghantara sebagai Wali Kota Jakarta Pusat karena dinilai lalai dan abai mematuhi arahan dan instruksi gubernur soal kerumunan orang di massa pandemi Covid-19.
Sanksi pencopotan atas alasan yang sama juga dijatuhkan pada Andono Warih dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Chaidir mengatakan, pencopotan Bayu dan Andono dilakukan berdasarkan hasil audit Inspektorat DKI Jakarta yang menilai keduanya telah lalai dan abai dengan tidak mematuhi arahan dan instruksi Gubernur Anies Baswedan.
Terakhir, Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu dan Lurah Petamburan Setiyanto turut dicopot dari jabatannya atas alasan yang sama. (Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Reuni 212, Rizieq Shihab Minta Maaf Telah Timbulkan Kerumunan"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News