kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Rieke: Jangan jadikan Pertamina lahan dana politik


Minggu, 05 Januari 2014 / 21:03 WIB
Rieke: Jangan jadikan Pertamina lahan dana politik
ILUSTRASI. Sakit Perut bisa menjadi salah satu ciri-ciri penyakit ginjal.


Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka mempertanyakan alasan dibalik kenaikan harga gas LPG. "Yang jadi pertanyaan kalau memang Pertamina rugi apakah rakyat yang salah?," kata Rieke dalam pesan tertulisnya kepada KONTAN, Minggu (5/1).

Rieke mengatakan mengapa rakyat selalu mendengar keluhan kerugian dari Pertamina, padahal, dalam keadaan untung, Pertamina cenderung diam. "Ketika Pertamina untung tak ada pengumuman kepada Rakyat. Lalu, tak pernah pula ada kebijakan penurunan harga LPG ketika Pertamina untung. Atau Pertamina rugi terus?," ujarnya.

Selain itu, politisi dari PDI Perjuangan itu juga menangkap ada sinyalemen ketidakberesan dari Pertamina baik dari segi manajemen maupun pengelolaan keuangan negara.

"Sudah jadi rahasia umum jajaran direksi dan komisaris BUMN, termasuk Pertamina adalah pihak-pihak yg mendapatkan bagian keuntungan besar setiap tahun, dimana pertanggungjawaban mereka?," pungkas Rieke.

Oleh karenanya, Rieke menuntut adanya pembenahan dari segi manajemen Pertamina, sekaligus mendesak KPK untuk menyelidiki penyebab kerugian yang sesungguhnya dari perusahaan BUMN besutan Karen Agustiawan tersebut.

"Hal-hal yg tidak efisien dalam tubuh Pertamina harus segera dibenahi, sindikat mafia migas harus diakhiri. KPK harus turun tangan menyelidiki penyebab kerugian yg sesusungguhnya. Jangan sampai keputusan kenaikan harga LPG di awal tahun ini lagi-lagi berbau 'bancakan untuk dana politik'," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×