Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan PT Pertamina Persero kemungkinan besar kembali menurunkan harga gas elpiji 12 kilogram yang naik hingga 68%. Namun berapa besar penurunannya, Dahlan belum bisa memastikannya.
Hal itu dikatakan Dahlan usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan didampingi Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Perekonomian, Direktur Utama Pertamina, dan sejumlah menteri lainnya di VVIP Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1). "Jadi kemungkinan harga gas memang turun," ujarnya.
Dahlan mengatakan kenaikan harga elpiji memang didasarkan pada keputusan bisnis Pertamina sebagai korporasi. Namun kenaikan tersebut justru menyulut protes dari masyarakat sehingga pemerintah turun tangan. Padahal, kenaikan harga elpiji tersebut atas rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Pertamina diperiksa BPK, mereka mengatakan Pertamina tidak boleh rugi seperti sekarang, karena itu menyangkut masalah keuangan negara. Kemudian BPK merekomendasikan agar Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg. Batas waktunya 60 hari. Pertamina kan takut juga sama BPK, makanya dinaikkan," terang Dahlan.
Namun Dahlan enggan menjawab bahwa apakah pemerintah juga tahu keputusan Pertamina menaikkan harga gas ini sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News