Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ribuan buruh yang berasal dari sekitar 20 provinsi, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, hingga Sulawesi Selatan, berunjuk rasa di Jakarta, Selasa (1/9). Jalan protokol, seperti Bundaran Hotel Indonesia, hingga jalan menuju Istana Negara lumpuh.
Para buruh berasal dari beberapa organisasi buruh, di antaranya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dan Konfederasi Serikat Nasional (KSN).
Massa mulai berkumpul di sekitar Bundaran HI sejak pukul 09.00. Hingga pukul 11.30, massa yang datang menggunakan bus dan kendaraan roda dua melanjutkan aksi di simpang Monumen Nasional, dekat patung kuda.
Arus lalu lintas yang menuju Bundaran HI hingga Istana Negara ditutup. Kecuali transjakarta, kendaraan umum tidak diperbolehkan melalui jalur tersebut. Transjakarta pun harus tertahan karena menunggu massa aksi berpindah.
Mengenakan pakaian organisasi buruh, massa aksi menurut rencana akan melanjutkan ”long march” menuju Istana Negara serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pemimpin massa aksi juga menggunakan setidaknya lima mobil komando dilengkapi pengeras suara. Hingga kini aksi berjalan tertib dan aman.
Massa aksi menuntut pemerintah di tengah kelesuan ekonomi dapat menjamin para buruh tidak terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Beberapa tuntutan lainnya di antaranya kenaikan upah minimal 22% dan harga barang pokok serta bahan bakar minyak dapat diturunkan.
”Daya beli buruh sekarang menurun karena kenaikan harga BBM. Sebanyak 100.000 buruh juga kini terancam di-PHK,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal. Hingga kini aksi masih berlanjut.
Tuntutan buruh
Demo ribuan buruh tersebut mengusung tuntutan utama, yaitu soal kestabilan ekonomi. Di tengah pelambatan ekonomi, mereka menyuarakan berbagai isu, seperti jaminan hari tua, dana pensiun, jaminan kesehatan, penolakan sistem kerja alih daya, dan keberadaan pekerja asing di Indonesia.
Dalam aksi tersebut, mereka berharap tuntutan mereka bisa disampaikan langsung kepada Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek di Istana. Apabila bertemu kedua menteri itu di Istana, para buruh tidak lagi melanjutkan aksi demo ke dua kantor kementerian tersebut.
Salah seorang perwakilan buruh dari FSPMI, Hamdan (36), mengatakan, demo buruh sejak awal direncanakan akan berpusat di Istana. Selanjutnya, aksi dilanjutkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan.
Di dua kementerian itu, buruh akan mengajukan tuntutan soal upah layak, penghapusan sistem alih daya, dan soal jaminan kesehatan buruh.
”Jika kedua menteri itu hadir dan bertemu kami di Istana, maka kami tidak akan aksi lagi ke Kemenkes dan Kemenaker, kami berharap menterinya hadir (di Istana),” kata Hamdan, asal Bekasi.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadi salah satu sorotan juga dalam aksi buruh kali ini. Selain menuntut BPJS Kesehatan, massa gabungan buruh juga mendesak pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak dan kebutuhan pokok, menuntut jaminan kesehatan, kenaikan upah untuk 2016 sebesar 25 persen.
Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, pemutusan hubungan kerja secara besar sulit dihindari dan dipastikan terjadi jika perekonomian Indonesia kian melambat hingga November. ”Pemerintah harus pro buruh. Dengan menaikkan upah, maka daya beli akan kembali stabil,” katanya.
Banten bergabung
Unjuk rasa buruh di Jakarta, Selasa ini, juga diikuti buruh dari Banten. Mereka memilih tidak menggelar demo di Banten, tetapi berangkat ke Jakarta untuk bergabung dengan rekan-rekannya. Aksi dipusatkan di Jakarta yang diikuti ratusan buruh dari Banten.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Serang Komisaris Yoga Priyahutama, di Serang, Banten, mengatakan, tidak ada pengajuan izin unjuk rasa di Serang, hari ini. Namun, 10 bus yang mengangkut sekitar 600 buruh berangkat ke Jakarta.
”Mereka berangkat dari Modern Cikande Industrial Estate (Kabupaten Serang). Tidak ada unjuk rasa di (Kabupaten dan Kota) Serang,” katanya.
Menurut Koswara, Ketua Majelis Nasional Konfederasi Serikat Nasional (KSN), sebagian buruh dari Banten berangkat ke Jakarta untuk ikut berunjuk rasa. Mereka yang ikut berpartisipasi berasal dari FSPMI dan SPN.
”Kalau buruh dari KSN, hari ini tidak turun aksi. Mereka yang ikut aksi dari FSPMI dan SPN. Semua ke Jakarta,” kata Koswara.
Perekonomian yang melemah belum menimbulkan dampak berupa PHK di Banten. Meski demikian, buruh mulai cemas PHK bisa terjadi pada masa mendatang.
Koswara mengatakan, pihaknya mengharapkan kebijakan nasional. ”Kami minta pemerintah bisa mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi krisis,” ucapnya.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Baja Cilegon Safrudin menjelaskan, tidak ada unjuk rasa buruh di Kota Cilegon, Banten. ”Akan tetapi, kami pusatkan ke Jakarta pada hari ini. Semua itu hasil musyawarah semua buruh di Cilegon,” ujarnya.
Safrudin mengatakan, pemerintah diminta segera menstabilkan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah. Kebijakan lain yang diinginkan pekerja baja ialah Kementerian Badan Usaha Milik Negara memberikan dukungan kepada PT Krakatau Steel dengan pabrik di Cilegon.
Ramai di media sosial
Demonstrasi ribuan buruh di Jakarta pada Selasa (1/9) menjadi perhatian warga, termasuk di media sosial. Aksi yang dilakukan para buruh dari wilayah Jabodetabek itu mengusung sejumlah tuntutan.
Beberapa di antaranya menuntut penurunan harga-harga kebutuhan pokok, bahan bakar minyak, dan penolakan PHK. Sejumlah tuntutan tersebut terkait dengan situasi terkini berupa pelambatan ekonomi yang di antaranya tecermin dari pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar AS.
Respons sebagian warga Jakarta itu sudah terpantau sejak pagi hari. Perbincangan di sejumlah aplikasi layanan obrolan dengan melibatkan sejumlah orang terlihat membicarakan topik tersebut.
Demikian juga halnya dengan ekspresi sebagian warga yang diunggah pada sejumlah media sosial. Beberapa di antaranya seperti terbaca di media sosial Twitter dan Path.
Pada linimasa Twitter, jumlah pembicaraan yang menyertakan frasa ”demo buruh” tercatat mengalami lonjakan selama tiga jam terakhir sejak sebelum pukul 09.35 WIB. Dalam periode tersebut terdapat tidak kurang 3.256 kali frasa itu lalu lalang di linimasa Twitter.
Sebagian pengguna menyesalkan sejumlah respons warga yang seolah tidak menaruh empati pada aksi buruh. Ini dirasakan pengguna akun @kokokdirgantoro yang menulis ”Saya sedih melihat demo buruh. Tapi lebih sedih lagi melihat yg menertawakan nasib buruh krn kebetulan kerja di tempat yg lebih nyaman”.
Sejumlah komentar bernada dukungan juga diunggah sebagian pengguna Twitter. Ini seperti dilakukan Erna Vrida Nisia dengan akun @ernavrida1 yang mengatakan "Permulaan di bulan september , di awali dg demo buruh , karna dolar naik ,, ayoo semangatt yang pada demo , erna dukung dari sini yaa”.
Reggy Sinaga dengan akun @reggysinaga menyebutkan, "Demo buruh... Mudah-mudahan ini awal dari segalanya... Mari bergerak, kita coba tanya 'mana mental yg katanya mau direvolusi?’”.
(B05/B02/BAY/INK)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News