kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI perlu menggandeng investor untuk mendorong sektor teknologi dan inovasi


Selasa, 16 Maret 2021 / 18:29 WIB
RI perlu menggandeng investor untuk mendorong sektor teknologi dan inovasi
ILUSTRASI. Implementasi industri 4.0


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar Indonesia tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain terkait dengan teknologi dan hal-hal terkait inovasi.

Tentunya dibutuhkan investasi tidak sedikit. Untuk itu, Jokowi menginstruksikan agar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bisa menarik investasi asing di bidang inovasi dan teknologi ke dalam negeri.

"Saya selalu menekankan Indonesia mengundang investasi dan mengundang teknologi maju untuk masuk ke negara kita, membangun pabriknya di Indonesia. Silakan pasarnya untuk ekspor, silahkan pasarnya untuk dalam negeri, sehingga kita ini maju bersama-sama,” ujar Presiden Joko Widodo, saat membuka acara Hipmi, Jumat (5/3), pekan lalu.

Sebagai negara berkembang, Indonesia memang perlu transfer teknologi dari negara lain. Apalagi di bidang inovasi dan teknologi yang selama ini belum menjadi fokus di tanah air.

Baca Juga: MD Pictures gandeng Raffi Ahmad dan RA Pictures siap hadirkan film-film terbaik

Selain itu, masuknya investasi asing saat ini memang sangat dibutuhkan guna mengakselerasi pertumbuhan nasional.

Pun target investasi tahun ini yang cukup besar yakni Rp 900 triliun, sehingga ketertarikan investor untuk masuk perlu ditangani dengan serius. Jangan sampai kasus Tesla kembali terulang.

Di saat ekonomi tengah anjlok akibat pandemi, Indonesia tidak bisa serta-merta mengandalkan investasi domestik saja. Tapi juga perlu lebih gencar menarik investor luar negeri. Terlebih lagi jika menyangkut bidang teknologi dan produk inovasi.

“Penanaman modal asing memang harus ditingkatkan, karena kalau hanya mengandalkan investasi domestik tidak bisa menarik teknologi baru. Indonesia belum bisa menghasilkan produk yang nilai tambahnya tinggi,” ujar ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky dalam keterangannya, Senin (15/3).




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×