kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   13.000   0,84%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

RI minta penambahan kuota haji ke Arab Saudi


Kamis, 09 Oktober 2014 / 22:50 WIB
RI minta penambahan kuota haji ke Arab Saudi
ILUSTRASI. Hasil awal pemilihan Presiden AS dari sebuah bar di San Diego, California, AS, 3 November 2020. REUTERS/Mike Blake


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di tengah kesibukannya sebagai Amirul Haj, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin melakukan pertemuan Menteri Haji Arab Saudi, Bandar bin Muhammad Hajjar. Selain menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas segala perhatian, bantuan, dan upaya pemerintah Saudi Arabia untuk terus meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji dari berbagai negara, Menag juga menyampaikan beberapa usulan kepada MenteriHaji Arab Saudi.

Usulan yang disampaikan Menag antara lain terkait penambahan kuota untuk jemaah haji Indonesia mengingat masa tunggu yang sudah mencapai 20 tahun. Jika memungkinkan, Menag berharap penambahan kuota haji Indonesia itu bisa dilakukan dengan mengalihkan kuota yang tidak terpakai dari negara negara lain. 

Meski belum memperoleh jawaban pasti akan tetapi Menteri Haji sangat memperhatikan aspirasi yang disampaikan. Selain itu, Menag juga mengusulkan kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk dapat menambah fasilitas toilet, hambal dan AC, baik di Arafah maupun Mina.

Termasuk usulan penempatan jemaah haji Indonesia di wilayah yang dekat dengan Jamarat (tempat melempar jumrah). Hal itu dengan pertimbangan fisik jemaah Indonesia lebih lemah dibanding dengan jemaah haji negara-negara lain. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, atas nama kesetaraan bagi seluruh bangsa, Menag mengusulkan bahwa semestinya penempatan perkemahan jemaah haji dilakukan dengan sistem qur’ah (diundi).

Terkait dengan usulan ini, Menteri Haji Saudi meminta agar masyarakat Indonesia dapat memahami kondisi faktual di Mina yang dibatasi oleh ketentuan Rasulullah yang tidak dapat diperluas. Pemerintah Arab Saudi berinisiatif membangun gedung-gedung bertingkat di atas bukit-bukit Mina, akan tetapi hal ini tidak mudah diterima dari sisi syariah. Para jemaah haji juga umumnya tidak dapat menerima penempatan mereka di tempat ini.

Menteri Haji Arab Saudi berharap Kementerian Agama Republik Indonesia dapat mensosialisasikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi pemerintah Arab Saudi yang tidak mudah. Semua proyek perluasan dan fasilitas yang diberikan demi memberi kenyamanan dan memprioritaskan keselamatan kepada seluruh jemaah haji. (Kholish Cered)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×