kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

RI incar investasi infrastruktur dari Australia


Senin, 03 Juli 2017 / 17:59 WIB
RI incar investasi infrastruktur dari Australia


Reporter: Agus Triyono | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah terus berburu investor untuk membantu membiayai pembangunan infrastruktur di Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu mereka berburu investor antara lain ke China, Jepang, dan Singapura, mereka mulai menoleh ke selatan, Australia.

Bambang S Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas mengatakan, Australia memiliki potensi besar. Tapi potensi investasi besar tersebut selama ini lebih banyak masuk ke Singapura, Malaysia, China, Eropa maupun Amerika Utara.

"Jauh lebih banyak yang ke Singapura maupun Malaysia ketimbang kita, makanya sekarang kami gencarkan," katanya, Senin (3/7).

Bambang mengatakan, ada tiga subsektor proyek yang ditawarkan pemerintah ke investor Australia dalam perburuan yang dilakukan pada periode 18- 23 Juni kemarin, tol, pembangkit listrik, bandara. Ketiga sektor proyek tersebut dipilih karena sudah dipandang pemerintah relatif siap.

Wismana Adi Suryabrata, Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas mengatakan, penawaran kerjasama proyek infrastruktur tersebut diberikan dalam beberapa bentuk atau skema kerjasama. Pertama, dalam bentuk ekuitas. "Jadi mereka hanya sebagai investor saja," katanya.

Kedua, dalam bentuk kemitraan antara pemerintah dengan badan usaha sehingga selain berinvestasi mereka akan ikut konstruksi juga. Wismana mengklaim, tawaran tersebut mendapat sambutan positif dari investor Australia. Dalam waktu dekat ini, Bappenas akan segera memfasilitasi investor yang tertarik tersebut dengan pemilik proyek di Indonesia.

"Lembaga keuangan, investor menyatakan tertarik, tinggal fasilitasi saja dengan pemilik proyek," katanya tanpa mau merinci investor dan proyek yang dimaksudnya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×