Reporter: Agus Triyono | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah terus berburu investor untuk membantu membiayai pembangunan infrastruktur di Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu mereka berburu investor antara lain ke China, Jepang, dan Singapura, mereka mulai menoleh ke selatan, Australia.
Bambang S Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas mengatakan, Australia memiliki potensi besar. Tapi potensi investasi besar tersebut selama ini lebih banyak masuk ke Singapura, Malaysia, China, Eropa maupun Amerika Utara.
"Jauh lebih banyak yang ke Singapura maupun Malaysia ketimbang kita, makanya sekarang kami gencarkan," katanya, Senin (3/7).
Bambang mengatakan, ada tiga subsektor proyek yang ditawarkan pemerintah ke investor Australia dalam perburuan yang dilakukan pada periode 18- 23 Juni kemarin, tol, pembangkit listrik, bandara. Ketiga sektor proyek tersebut dipilih karena sudah dipandang pemerintah relatif siap.
Wismana Adi Suryabrata, Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas mengatakan, penawaran kerjasama proyek infrastruktur tersebut diberikan dalam beberapa bentuk atau skema kerjasama. Pertama, dalam bentuk ekuitas. "Jadi mereka hanya sebagai investor saja," katanya.
Kedua, dalam bentuk kemitraan antara pemerintah dengan badan usaha sehingga selain berinvestasi mereka akan ikut konstruksi juga. Wismana mengklaim, tawaran tersebut mendapat sambutan positif dari investor Australia. Dalam waktu dekat ini, Bappenas akan segera memfasilitasi investor yang tertarik tersebut dengan pemilik proyek di Indonesia.
"Lembaga keuangan, investor menyatakan tertarik, tinggal fasilitasi saja dengan pemilik proyek," katanya tanpa mau merinci investor dan proyek yang dimaksudnya tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News