kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Revolusi mental ala Jokowi dianggap masih abstrak


Senin, 28 April 2014 / 21:23 WIB
Revolusi mental ala Jokowi dianggap masih abstrak
ILUSTRASI. Aplikasi pelacak lokasi terbaik.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Peneliti Founding Father House Syahrial Nasution mempertanyakan revolusi mental yang digagas bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo. Beberapa waktu lalu, Jokowi mengungkapkan, salah satu visi-misinya untuk membangun bangsa Indonesia adalah revolusi mental. (Baca: Visi dan Misi Jokowi: Revolusi Mental)

Namun, menurut Syahrial, revolusi mental yang diungkapkan Jokowi masih abstrak.

"Kalau revolusi mental itu masih abstrak. Bukan sesuatu yang bisa kita lihat secara riil, masih belum jelas dan tergambar saya kira," kata Syahrial, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Senin (28/4/2014).

Syahrial mengatakan, mental memang diperlukan oleh suatu bangsa untuk maju. Namun, jika hanya mengandalkan mental, menurutnya, Indonesia masih tetap sulit untuk menjadi sebuah bangsa yang besar.

"Sama abstraknya kalau kita ditanya apakah pendidikan agama itu pasti akan membuat orang menjadi lebih baik? Kan belum tentu," ujar dia.

Menurutnya, Jokowi harus lebih mengasah visi misi yang akan disampaikannya jika ingin mulus memenangi pemilihan presiden mendatang. Pasalnya, lanjut dia, meski elektabilitas Jokowi dan PDI-P melejit, bukan berarti tidak akan ada kejutan.

"Pemilu 1999, PDI-P menang mutlak tapi ternyata Megawati kalah dengan Gus Dur yang diusung poros tengah. Pemilu 2004, Demokrat hanya dapat 7 persen, jauh kalah dari Golkar. Tapi yang terpilih justru SBY. Nah pemilu kali ini bukan tidak mungkin kejutan-kejutan akan terjadi lagi," ujarnya.

Revolusi mental merupakan visi misi pertama Jokowi. Sebelumnya, Jokowi kerap dikritik oleh lawan politiknya karena tidak pernah menyampaikan visi misi. Menurut Gubernur DKI Jakarta itu, Indonesia selama bertahun-tahun selalu fokus mengurusi hal-hal yang bersifat fisik, namun tidak pernah membangun sebuah mentalitas yang baik. "

Kita ini kan selalu bicara mengenai fisik dan ekonomi. Padahal, kekurangan besar kita character building. Oleh sebab itu saya sebut revolusi mental," ujar Jokowi, pekan lalu. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×