kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.663   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.566   -36,25   -0,42%
  • KOMPAS100 1.184   -8,96   -0,75%
  • LQ45 856   -8,88   -1,03%
  • ISSI 303   -0,81   -0,27%
  • IDX30 441   -4,20   -0,94%
  • IDXHIDIV20 509   -6,80   -1,32%
  • IDX80 133   -1,18   -0,88%
  • IDXV30 137   -0,77   -0,56%
  • IDXQ30 140   -2,05   -1,44%

Revisi DNI, Kemprin pilih status quo


Senin, 18 Januari 2016 / 15:45 WIB
Revisi DNI, Kemprin pilih status quo


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Hari ini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kembali menggelar rapat membahas revisi Daftar Negatif Investasi (DNI).

Terkait hal tersebut, Kementerian Perindustrian bersikap status quo atas revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 tahun 2014.

Artinya, tidak ada perubahan ketentuan mengenai investasi di 36 bidang yang diatur dalam perpres tersebut.

Hanya saja, kata Menteri Perindustrian Saleh Husin, pada rapat sebelumnya, ada permintaan agar bidang usaha yang diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dikeluarkan dalam daftar DNI.

"Karena itu sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 107 tahun 2015," ujarnya sebelum rapat digelar, Senin (18/1).

Dari total 36 bidang usaha, sebanyak 14 diantaranya dicadangkan untuk UMKM dan koperasi.

Adapun, bidang usaha tersebut diantaranya industri penggaraman atau pengeringan ikan dan biota perairan lainnya, industri makanan olahan dari biji-bijian dan umbi-umbian, sagu, melinjo.

Ada juga industri guja merah, industri pengupasan umbi-umbian, dan industri batik tulis.

Sementara, bidang usaha yang dibuka untuk asing antara lain pemeliharaan dan reparasi mobil serta industri gula pasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×