kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmikan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare, Jokowi: Daya Saing Negara Makin Baik


Rabu, 29 Maret 2023 / 13:25 WIB
Resmikan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare, Jokowi: Daya Saing Negara Makin Baik
Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian jalur kereta api (KA) Makassar-Parepare Antar Maros-Barru, Rabu (29/3/2023) di Depo Kereta Api Maros, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian jalur kereta api lintas Makassar-Parepare antar Maros-Barru Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (29/3).

Peresmian jalur tersebut merupakan permulaan dari adanya jalur kereta api Trans Sulawesi. Di mana nantinya kereta api Makassar - Parepare akan tersambung sampai dengan ke Manado, Sulawesi Utara.

"InsyaAllah akan sambung menyambung dari Makassar sampai ke utara di Sulawesi Utara di Manado. Meskipun sekarang ini baru dari Makassar sampai Parepare dan yang sekarang yang ingin kita resmi kan ini jalur dari Maros ke Barru Makassar nanti kemudian ke sana ke Parepare," kata Jokowi dalam peresmian Depp Kereta Api Maros secara virtual, Rabu (29/3).

Menurutnya, saat nantinya sudah banyak kereta beroperasi di jalur tersebut baik kereta penumpang, wisata atau barang akan meningkatkan daya saing nasional.

"Ini akan memberikan daya saing, competitiveness negara kita akan semakin baik," imbuhnya.

Jokowi menerangkan, daya saing akan meningkat lantaran barang diangkut dengan alat transportasi yang murah yakni kereta. Diharapkan infrastruktur kereta api yang sudah dibangun pemerintah akan menjadi pilihan yang digunakan oleh masyarakat dan pengusaha.

Baca Juga: Kunjungi Sulsel, Jokowi Resmikan Pengoperasian Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Selain meningkatkan daya saing, pembangunan jalur kereta api Makasaar - Parepare juga menjadi solusi dari kepadatan lalu lintas yang menyebabkan kemacetan. Jokowi mengatakan, kemacetan kini telah terjadi di semua pulau besar di Indonesia, utamanya ibukota.

Kemacetan yang terjadi menurutnya merupakan dampak dari keterlambatan dalam membangun transportasi publik atau transportasi massal.

"Terlambat padahal itu hal yang sangat basic untuk menghubungkan antar provinsi antar kota dan kabupaten. Tentu saja yang kita pilih adalah yang paling murah. Oleh sebab itu kereta api menjadi hal yang sangat dasar untuk dibangun," jelasnya.

Ia menambahkan, sekarang ini karena keterlambatan membangun transportasi massal baik untuk penumpang maupun untuk barang, menyebabkan semua berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi. Hingga akhirnya kemacetan terjadi di semua kota.

Ia memberi contoh keterlambatan membangun transportasi publik terjadi di Jakarta. Di mana Jakarta disebut terlambat 30 tahun dalam membangun transportasi massal.

Meski demikian, saat ini di DKI Jakarta sudah terdapat MRT dan juga LRT. Namun Jokowi menyebut MRT di DKI Jakarta masih beroperasi satu jalur, sedangkan LRT belum berjalan. Maka kemacetan saat ini masih menyelimuti DKI Jakarta.

Baca Juga: Cek Jalan Tol yang Akan Beroperasi Tahun Ini, Jumlahnya Ada 13

"Meskipun sekarang sudah ada MRT tapi baru satu jalur, LRT tapi juga belum jalan. Sehingga Bapak Ibu kalau di Jakarta pagi macet, siang macet, sore macet, malam macet sekarang ini, karena keterlambatan dalam membangun itu," ujarnya.

Oleh karenanya Jokowi menyambut baik adanya pengoperasian jalur kereta api Trans Sulawesi yang diawali dengan peresmian jalur kereta api lintas Makassar-Parepare antar Maros-Barru di Sulawesi Selatan.

Tak hanya meresmikan jalur kereta api lintas Makassar-Parepare antar Maros-Barru, Jokowi juga meresmikan Depo Sarana Kereta Api di Maros. Depo tersebut akan menjadi tempat pengujian, pemeriksaan serta perawatan kelaikan operasi sarana perkeretaapian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×