kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Resi gudang belum maksimal, Wamendag Jerry ajak Asosiasi Pengusaha Desa manfaatkan


Selasa, 30 Maret 2021 / 09:17 WIB
Resi gudang belum maksimal, Wamendag Jerry ajak Asosiasi Pengusaha Desa manfaatkan
Asosiasi Pengusah Desa Indonesia dan Padjadjaran Inisiatif


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia dan Padjadjaran Inisiatif pada Senin (29/3) bertandang ke Kementerian Perdagangan RI. Mereka bertemu Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga.

Dalam pertemuan itu Jerry mengajak para pengusaha di tingkat desa memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk membantu petani menstabilkan harga. 

Wamendag menyatakan bahwa saat ini ada 123 SRG yang ada di seluruh Indonesia, namun pemanfaatannya masih jauh dari maksimal untuk itu Jerry Sambuaga berharap pengelolaan SRG bisa lebih optimal untuk menjaga komoditi harga agar tetap stabil.

APEDI sebagai salah satu mitra petani dan pengusaha di desa harus menjadi salah satu motor pendorong bagi kestabilan harga didaerah. SRG dapat menjadi peluang besar bagi para pedagang pengepul untuk meningkatkan kegiatan bisnisnya.

Pedagang pengepul dan petani dapat bekerja sama dengan membentuk kelompok tani atau gabungan kelompok tani (gapoktan) atau difasilitasi oleh APEDI membeli hasil panen anggotanya untuk disimpan di gudang SRG.

Sinergi ini penting bagi kepastian harga dan juga perlu diperhatikan komiditi berkualita dari supplier sehingga bisa baik dalam penyimpanan di SRG.

“Artinya harus barang-barang yang berkualitas dan tahan lama, atau juga dibangun industry pengolahannya. Sehingga komoditinya tidak hanya dari bahan mentah sehingga perdagangan punya nilai tambah”, tuturnya dalam keterangan pers, Selasa (30/3).

Wamendag menyatakan bahwa Sistem Resi gudang yang diterbitkan pengelola gudang SRG bisa mendapatkan pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pembiayaan yang diperoleh dapat digunakan sebagai modal usaha untuk membeli produk pertanian kembali. Setelah harga membaik, komoditas yang disimpan di gudang SRG dapat dikeluarkan dan dijual kembali. “Ini inline dengan program pemerintah pusat dan daerah.

APEDI dan Padjadjaran Inisiatif harus banyak berkordinasi dan bersinergi dengan daerah-daerah karena ujung tombak terkait pemanfaatan dan pemaksimalannya ada di peran pemerintah daerah.

"Kita berupaya terus meningkatkan peran perdagangan berjangka komoditi dalam meningkatkan perekonomian nasional melalui percepatan dalam implementasi SRG”, papar Jerry.

Wamendag juga akan terus mempertemukan berbagai pihak baik pengusaha, asosiasi, pemerintah daerah, dll untuk terlibat dalam peningkatan perdagangan nasional.

“Kita bantu semaksimal mungkin jika pengusaha membutuhkan peran kita, system sudah ada dan semua terintegrasi. Dan memang perlu kordinasi dan komunikasi agar tak miss. Kebanyakan di kita itu miss informasinya. Tahun ini ada TAI Expo 24-26 Oktober 2021 kita akan pamerkan semua komoditi. Temen-temen di supplier siapkan, kita carikan buyer. Karena pembeli di luar butuh kepastian soal permintaan," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×