Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Realisasi rencana pinjaman luar negeri 2015- 2019 masih minim. Berdasarkan data Bappenas, dari total rencana pinjaman senilai US$ 38,9 miliar, sampai saat ini sudah terlaksana baru US$ 3,34 miliar.
Pinjaman tersebut antara lain; untuk pembangunan Jalan Tol Cileunyi- Sumedang- Dawuan, Tol Balikpapan- Samarinda, Tol Manado- Bitung dan Tol Solo- Kertosono sebesar US$ 775 juta, dan Program pembangunan air minum sebesar US$ 350 juta.
Selain itu, rencana pinjaman lainnya adalah; pinjaman proyek pengembangan perkeretaapian senilai US$ 1.07 miliar dan pinjaman program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan senilai US$ 635 juta.
Kennedy Simanjuntak, Deputi Pembiayaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan, walau masih seret, pemerintah menambah rencana utang. Penambahan rencana utang tersebut mereka tuangkan dalam revisi Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri-Jangka Menengah, atau buku biru yang memuat daftar pinjaman pemerintah 2015- 2019.
Dalam revisi buku itu jumlah rencana utang yang awalnya hanya US$ 3,9 miliar ditambah Rp 1,2 miliar menjadi US$ 42,273. Penambahan jumlah rencana utang dilakukan untuk membiayai beberapa proyek infrastruktur pemerintah.
Salah satunya, pembangunan infrastruktur terpadu untuk kawasan wisata strategis pemerintah. Rencananya, ada tiga proyek kawasan wisata strategis yang akan didanai dengan rencana pinjaman tersebut yakni; Mandalika, Danau Toba, dan Candi Borobudur. "Total rencana pinjamannya, US$ 300 juta," katanya.
Selain itu, proyek lain yang juga direncanakan akan mendapatkan pinjaman luar negeri adalah proyek rumah murah yang dijalankan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Rencananya, proyek tersebut akan didanai dengan pinjaman senilai US$ 450 juta.
Selain proyek tersebut, proyek lain yang juga akan didanai dengan dana pinjaman adalah proyek Pelabuhan Patimban. Jumlah rencana pinjaman proyek tersebut mencapai US$ 1,7 juta atau lebih kecil dibandingkan usulan pinjaman US$ 2,2 miliar yang diajukan Kementerian Perhubungan.
Rencana pinjaman untuk Pelabuhan Patimban tersebut, akan digunakan untuk membiayai pembangunan Pelabuhan Patimban tahap I.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News