Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Edy Can
JAKARTA. Deposito berjangka milik PT Elnusa Tbk (ELSA) sebesar Rp 111 miliar yang di tempatkan di PT Bank Mega Tbk (MEGA) telah cair tanpa sepengetahuan manajemen ELSA. Kasus pembobolan rekening tersebut kini sedang diproses kepolisian.
Direktur Utama ELSA Suharyanto menjelaskan kronologi pembobolan rekening tersebut. Menurutnya, ELSA menaruh dana tersebut di Bank Mega cabang Jababeka-Cikarang sejak 7 September 2009 sebesar Rp 161 miliar. Dana tersebut yang terbagi dalam enam bilyet deposito berjangka waktu 1-3 bulan.
Setelah jatuh tempo, perusahaan penyedia layanan jasa hulu migas ini memperpanjang penempatan dana tersebut. Suharyanto mengatakan, pihaknya juga terus menerima pembayaran bunga atas deposito setiap bulannya.
Pada 5 Maret lalu, ElSA sempat mencairkan dana deposito tersebut sebesar Rp 50 miliar. Lalu, pada 19 April lalu, ELSA kembali ingin mencairkan sisanya sebesar Rp 111 miliar.
Ternyata, dana deposito sebesar Rp 111 miliar itu telah dicairkan. Suharyanto mengaku, pihaknya mengetahui kejadian tersebut setelah berniat mencairkan deposito tersebut. "Menurut Kepala Cabang Bank Mega Jababeka-Cikarang, penempatan dana tersebut sudah tidak ada karena telah dicairkan," katanya, Minggu (24/4).
Saat ini, kasus pembobolan rekening tersebut sudah ditangani kepolisian. Suharyanto mengatakan, polisi telah memeriksa Kepala Cabang Bank Mega Jababeka-Cikarang dan Direktur Keuangan ELSA Santun Nainggolan.
Untuk memperlancar penyidikan, Dewan Komisaris ELSA telah memberhentikan sementara Santun Nainggolan. Posisinya dirangkap oleh Lucy Sycillia yang menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum. Informasi saja, Santun Nainggolan telah bekerja di ELSA selama tiga tahun sejak Mei 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News