kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi Subsidi Energi dan Non Energi Tembus Rp 77,8 Triliun Hingga Mei 2024


Kamis, 27 Juni 2024 / 11:46 WIB
Realisasi Subsidi Energi dan Non Energi Tembus Rp 77,8 Triliun Hingga Mei 2024
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja untuk subsidi telah mencapai Rp 77,8 triliun hingga Mei 2024. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/24/06/2024


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja untuk subsidi telah mencapai Rp 77,8 triliun hingga Mei 2024.

Rinciannya adalah realisasi subsidi energi sebesar Rp 56,9 triliun dan subsidi non-energi sebesar Rp 21 triliun.

Realisasi ini mengalami peningkatan 3,7% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu mencapai Rp 75,1 triliun.

Realisasi Mei 2024 ini juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan realisasi subsidi pada Mei 2022 sebesar Rp 75,4 triliun. Padahal pada Mei 2021 realisasi subsidi hanya mencapai Rp 56,6 triliun.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Non Subsidi di Juli 2024 Tak Perlu Ditahan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa tiga tahun berturut-turut realisasi belanja subsidi untuk periode Mei nilainya cukup besar. Hal ini dikarenakan faktor kenaikan harga minyak.

"Tiga tahun berturut-turut itu subsidi untuk sampai bulan Mei nilainya cukup besar, melonjak tinggi dibandingkan 2021 waktu harga minyak mencapai kenaikan tinggi. Itu kombinasi harga minyak, kurs, dan juga volume," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (27/6).

Realisasi subsidi energi hingga Mei 2023 ini terdiri dari Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai 5,57 juta kiloliter, atau turun 1,0% dari periode sama tahun lalu.

Kemudian, LPG 3 kg realisasinya mencapai 2,7 juta metrik ton dan tumbuh 1,9% dari periode sama tahun lalu. Terakhir, subsidi listrik mencapai 40,4 juta pelanggan atau meningkat 3,1% dari periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Defisit RAPBN 2025 Sentuh 2,82%, Ekonom: Tidak Mencerminkan Kehati-hatian Fiskal

Kemudian, untuk subsidi non-energi ini terdiri dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh perbankan mencapai Rp 114,7 triliun, tumbuh 42,9% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu dengan debitur mencapai 2 juta orang.

"APBN bekerja langsung ke masyarakat baik melalui subsidi BBM, LPG yang dinikmati 40 juta pelanggan dan KUR dengan bunga yang disubsidi," katanya.

Selanjutnya: Apakah Boleh Mencuci Baju Bayi di Mesin Cuci?

Menarik Dibaca: Apakah Boleh Mencuci Baju Bayi di Mesin Cuci?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×