Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga saat ini, realisasi penyaluran program Pemulihan Nasional Ekonomi (PEN) untuk bidang perlindungan sosial telah mencapai Rp 95,57 triliun atau 46,87% dari pagu 203,94 triliun.
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, bila dibandingkan dengan awal Agustus, pertambahan penyaluran dana untuk program-program perlindungan sosial semakin besar.
"Yang paling besar di bantuan sosial non Jabodetabek dan kartu prakerja yang sudah berjalan kembali. Ada Rp 7 triliunan di sana," ujar Budi dalam konferensi pers, Jumat (28/8).
Baca Juga: Kemenkeu belum cairkan PMN sebesar Rp 20,5 triliun terhadap 5 BUMN ini
Realisasi program Bansos Tunai Non Jabodetabek memang sudah mencapai Rp 20,7 triliun atau bertambah Rp 4,2 triliun bila dibandingkan dengan 7 Agustus 2020. Sementara, realisasi program kartu Prakerja sudah mencapai Rp 5,3 triliun bertambah Rp 2,9 triliun dari 7 Agustus.
Bila dilihat program perlindungan sosial lainnya, realisasi program sembako sudah mencapai Rp 26,3 triliun, program keluarga harapan Rp 26,6 triliun, BLT Dana Desa Rp 9,6 triliun, Bansos Jabodetabek Rp 3,5 triliun, Kartu Prakerja Rp 5,3 triliun serta diskon listrik capai Rp 3,5 triliun.
Tak hanya program-program perlindungan sosial, realisasi PEN untuk UMKM juga sudah mencapai Rp 47,03 triliun atau 38,09% dari pagu 123,46 triliun.
Baca Juga: Subsidi gaji dinilai belum cukup mengerek ekonomi di kuartal III-2020, kenapa?
"Yang besar juga ada di sektor UMKM, karena kembali lagi perlindungan sosial dan UMKM ini yang ditekankan berkali-kali oleh Pak Presiden agar kita di tim satgas benar-benar memperhatikan hal ini," kata Budi.
Sementara itu realisasi PEN untuk sektoral kementerian/lembaga dan pemda mencapai Rp 11,43 triliun atau 10,78% dari pagu 106,05 triliun, sementara pembiayaan korporasi masih 0%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News