kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi penerimaan pajak April capai 27% dari target


Kamis, 17 Mei 2018 / 16:32 WIB
Realisasi penerimaan pajak April capai 27% dari target
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di BPK


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, penerimaan pajak sampai dengan akhir April 2018 sebesar Rp 383,27 triliun. Realisasi penerimaan ini sebesar 27% dari target penerimaan pajak tahun ini yang sebesar Rp 1.424 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerimaan pajak pada tahun ini bila dilepaskan dari tax amnesty sebesar 14,88%. Sementara, bila dimasukkan dengan tax amnesty, pertumbuhannya sebesar 10,89%.

Pertumbuhan 14,88% ini melambat disebabkan oleh penerimaan bulan April saja yang tumbuh sekitar 12% dibanding April tahun lalu. Karena pertumbuhannya di bawah 15% sehingga sedikit mengurangi pertumbuhan non TA sampai dengan Maret yang sempat mencapai pertumbuhan 16%.

Namun, ia mengatakan apabila melihat ke tren pertumbuhan penerimaan total terlihat adanya tren kenaikan positif.

“Sampai Maret, pertumbuhan penerimaan total hanya 9,94%, pertumbuhan penerimaan total sampai April sudah naik mencapai 10,89%,” ujar Sri Mulyani di kantornya, Kamis (17/5).

Sri Mulyani menambahkan, tren positif ini juga berlanjut sampai tengah bulan Mei. Per 15 Mei, ia mencatat, salah satu indikatornya adalah pertumbuhan PPh Pasal 25 sebesar 39,1% dengan nominal realisasi sebesar Rp 15,14 triliun.

Adapun, per 15 Mei, penerimaan PPh 22 impor dan PPN impor tumbuh signifikan, yakni masing-masing 27,31% dan 23,13%. Hal ini sejalan dengan tren impor yang melonjak. “Pertumbuhan ini kami monitor dr bulan ke bulan dan cukup robust,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×