kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi PEN mencapai Rp 183,98 triliun hingga 21 Mei 2021


Selasa, 25 Mei 2021 / 11:10 WIB
Realisasi PEN mencapai Rp 183,98 triliun hingga 21 Mei 2021
ILUSTRASI. Realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 21 Mei 2021 mencapai 26,3% dari total pagu Rp 699,43 triliun.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 21 Mei 2021 mencapai Rp 183,98 triliun atau 26,3% dari total pagu Rp 699,43 triliun.

Dari realisasi tersebut meliputi lima program. Pertama, bidang kesehatan terealisasi Rp 31,64 triliun, sekitar 18% dari pagu Rp 172,84 triliun yang digunakan untuk membeli vaksin, pelaksanaan program vaksinasi, dan berbagai treatment perawatan pasien COVID-19.

Kedua, program perlindungan sosial terealisasi Rp 57,4 triliun atau 39% dari total anggagan Rp 148 triliun meliputi PKH, Sembako, BLT Desa, dan sebagainya.

Ketiga, program prioritas telah terealisasi sebesar Rp 23,21 triliun atau setara dengan 18% dari pagu sebesar Rp 127,85 triliun dana ini dialokasikan untuk program karya, pariwisata, ketahanan pangan, ICT, dan kawasan industri.

Baca Juga: Daripada menaikkan PPN, pengusaha sarankan pemerintah naikkan PPh

Keempat. dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan korporasi sebesar Rp 42,23 triliun, setara 22% dari pagu Rp 193,74 triliun antara lain untuk  bantuan pemerintah untuk Usaha Mikro, imbal jasa penjaminan (IJP) UMKM, IJP korporasi, dan penempatan dana pemerintah di perbankan untuk kredit usaha.

Kelima, insentif dunia usaha dalam bentuk perpajakan sebesar Rp 29,51 triliun, atau sama dengan pagu senilai Rp 56,73 triliun. Dana tersebut diberikan untuk insentif pajak penghasilan (PPh) Pasal 21, penurunan PPh Badan, angsuran PPh Pasal 25, PPh 22 Impor, PPh final UMKM, serta diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan bermotor serta pajak pertambahan nilai (PPN) bagi sektor properti.

"Jadi ini semua anggaran yang langsung dinikmati oleh masyarakat. Semuanya sudah dilakukan dan bahkan waktu itu diminta di akselerasi karena waktu itu terjadi kenaikan jumlah COVID-19,” kata Menkeu Sri Mulyani saat Konferensi Pers Realisasi APBN April, Selasa (25/5).

Baca Juga: Sri Mulyani menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II menjadi 7,1%-8,3%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×