Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
Kendati demikian, PPh OP tumbuh melambat dibanding periode sama tahun lalu di mana pertumbuhannya sebesar 16,56% yoy. Namun, realisasi pada Mei 2020 ini setidaknya lebih baik daripada Januari-April 2020 yang kontraksi 0,13%.
Sementara itu, pencapaian PPh Pasal 26 terbilang moncer, sebab pada Januari-Mei 2019 realisasinya kontraksi 19,22% yoy. Pencapaian di tahun ini karena restitusi besar di Februari 2019 yang tidak terulang di 2020. Pertumbuhannya jauh melambat dibandingkan Januari-April yang tumbuh 28,14% yoy.
Kepatuhan material WP pembayar PPh OP dan PPh 26 ini telah mengonfirmasi adanya peningkatan, walaupun bila dilihat dari kepatuhan formal yang masih rendah. Sampai dengan akhir April 2020 realisasi penyampaian SPT Tahunan 2019 mencapai 10,97 juta WP. Angka tersebut turun 9,4% dibanding pencapaian sama tahun lalu sebanyak 12,11 juta WP, di mana seluruh kepatuhan WP baik karyawan, non-karyawan, maupun badan turun.
Baca Juga: Sri Mulyani pastikan tarik PPh Netflix, Spotify, dan Zoom setelah konsensus global
Sri Mulyani menerangkan meski PPh OP dan PPh Pasal 26 tumbuh, namun kontraksi di jenis pajak lainnya mengonfirmasi sektor usaha yang telah mengalami tekanan.
“Secara keseluruhan, penurunan pada bulan Mei paling anjlok sangat terlihat dibanding April lalu yang sebetulnya sudah turun juga,” kata Sri Mulyani, Selasa (16/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News