kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.297   -16,00   -0,10%
  • IDX 7.199   -32,05   -0,44%
  • KOMPAS100 1.050   -6,02   -0,57%
  • LQ45 807   -5,33   -0,66%
  • ISSI 232   -0,35   -0,15%
  • IDX30 421   -2,37   -0,56%
  • IDXHIDIV20 493   -2,93   -0,59%
  • IDX80 118   -0,39   -0,33%
  • IDXV30 121   0,82   0,68%
  • IDXQ30 135   -1,13   -0,83%

Realisasi Kredit Kelautan dan Perikanan Capai Rp 1,85 Triliun di Kuartal I 2025


Selasa, 10 Juni 2025 / 16:59 WIB
Realisasi Kredit Kelautan dan Perikanan Capai Rp 1,85 Triliun di Kuartal I 2025
ILUSTRASI. Pekerja memindahkan ikan hasil tangkapan ke dalam kotak es di tempat pelelangan ikan (TPI) Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat realisasi kredit program sektor kelautan dan perikanan pada triwulan I 2025 mencapai Rp 1,85 triliun. ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/rwa.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat realisasi kredit program sektor kelautan dan perikanan pada triwulan I 2025 mencapai Rp 1,85 triliun.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Tornanda Syaifullah menjelaskan bahwa capaian kredit tersebut mencakup 77.256 debitur yang didominasi usaha budidaya, penangkapan dan perdagangan hasil perikanan.

Baca Juga: KKP Klaim Selamatkan Kerugian Negara Rp 13 Triliun dari Illegal Fishing

Dia memerinci, kredit sebesar Rp 1,85 triliun tersebut terdiri dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 1,59 triliun untuk 32.337 debitur dan Kredit Ultra Mikro (UMi) sebesar Rp 256,61 miliar untuk 44.919 debitur.

“Penyaluran terbesar terdapat pada usaha budidaya (32,86%), penangkapan (30,35%), dan perdagangan hasil perikanan (22,67%), diikuti jasa perikanan (6,89%), pengolahan hasil perikanan (2,48%), dan pergaraman (0,37%),” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (10/6).

Tornanda mengungkapkan, bila dibandingkan periode yang sama tahun 2024 jumlah debitur meningkat 13,46%, meskipun nilai kredit mengalami perlambatan sebesar 7,85%.

“Perlambatan pada realisasi nilai KUR dapat menjadi momentum untuk memperkuat literasi keuangan dan membangun ekosistem pembiayaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Baca Juga: KKP Temukan Dugaan Pelanggaran Pemanfaatan Air Laut di Tarakan

Kontribusi terbesar berasal dari BRI yakni sebesar Rp 1,17 triliun untuk 28.397 debitur. Disusul Mandiri Rp 183,59 miliar, lalu BSI Rp 427 miliar dan BNI sebesar Rp 46,89 miliar.

Selain itu, di sektor ultra mikro, PT PNM menjadi penyalur dominan dengan realisasi sebesar Rp 248 miliar untuk 45.196 debitur, PT Pegadaian Rp3,42 miliar, dan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebesar Rp 319 juta.

Tornanda mengatakan saat ini realisasi kredit sektor kelautan dan perikanan baru menyumbang 2,29% dari total KUR nasional.

“Artinya sektor KP masih memiliki potensi besar yang belum tergarap maksimal, sehingga kondisi ini menjadi peluang yang masih terbuka untuk perluasan akses pembiayaan,” tandasnya.

Selanjutnya: Cadangan Devisa Stabil per Mei 2025 di Tengah Stabilisasi Rupiah oleh Bank Sentral

Menarik Dibaca: 5 Tanda Hormon Tidak Seimbang pada Wanita, Salah Satunya Libido Rendah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×