kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Realisasi Kepabeanan dan Cukai Tumbuh 20,03% Hingga 14 Desember 2022


Selasa, 20 Desember 2022 / 16:36 WIB
Realisasi Kepabeanan dan Cukai Tumbuh 20,03% Hingga 14 Desember 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Realisasi Kepabeanan dan Cukai Tumbuh 20,03% Hingga 14 Desember 2022.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga 14 Desember 2022 mencapai Rp 293,08 triliun. Realisasi tersebut telah mencapai 98,01% dari target pemerintah. 

Selain itu, penerimaan kali ini tumbuh 20,03% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama di tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh positif didorong oleh kinerja positif dari seluruh komponen penerimaan.

Baca Juga: Kemenkeu Masih Plin-plan Putuskan Cukai Plastik dan Minuman Manis

"Penerimaan dari bea dan cukai ini cukup resilien, tahun lalu sebenarnya juga sudah tumbuh tinggi dan sekarang masih bertahan tumbuh 20,03% ," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (11/8).

Sri Mulyani menyampaikan, penerimaan Bea Masuk (BM) tercatat Rp 48,18 triliun atau tumbuh 33,09% yoy yang didorong oleh tren perbaikan kinerja impor nasional yang tumbuh 24,6% yoy. 

Penerimaan komoditas gas tumbuh karena tingginya harga sedangkan kendaraan dan suku cadangan juga meningkat sebagai dampak kembalinya aktivitas ekonomi dan industri.

Baca Juga: Target Penerimaan Cukai Plastik dan Minuman Berpemanis Rp 4,06 Triliun di 2023

Sementara itu, penerimaan Bea Keluar (BK) tercatat Rp 39,17 triliun atau tumbuh 21,65% yoy, jauh lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 766,08% yoy. 

Hal ini dipengaruhi oleh penurunan harga referensi crude palm oil (CPO) dan juga kenaikan volume serta harga konsentrat tembaga yang didorong naiknya permintaan dari Jepang.

Selain itu, Sri Mulyani melaporkan, penerimaan cukai juga tumbuh 17,04% dipengaruhi oleh efek kenaikan tarif tertimbang di tengah penurunan produksi hasil tembakau. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×