CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Realisasi Investasi pada Kuartal III-2022 Masih Didominasi Sektor Padat Modal


Senin, 24 Oktober 2022 / 16:14 WIB
Realisasi Investasi pada Kuartal III-2022 Masih Didominasi Sektor Padat Modal
ILUSTRASI. Serapan Investasi di Kuartal III Masih Didominasi Padat Modal Ketimbang Tenaga Kerja. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi pada kuartal III-2022  mencapai Rp 307,8 triliun. Realisasi ini tumbuh 42,1% secara tahunan atau year on year (YoY). Sayangnya dari realisasi tersebut, serapan tenaga kerjanya masih minim.

Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa mengakui, serapan dari realisasi investasi pada kuartal III tersebut masih didominasi oleh padat modal, dibandingkan dengan sektor padat karya yang lebih banyak menyerap tenaga kerja.

Jika dilihat berdasarkan sektornya, BKPM mencatat realisasi investasi dari Januari hingga September 2022 terdiri dari, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 44 triliun atau menyumbang 14,3% dari total investasi, transportasi gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 32,5 triliun atau berkontribusi sebesar 10,6%.

Baca Juga: Ekonomi Dunia Diramal Resesi, Bahlil Yakin Investasi RI Masih Punya Harapan

Kemudian, sektor perumahan, Kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp 28,9 triliun atau berkontribusi 9,4%, sektor pertambangan Rp 28,3 triliun atau berkontribusi 9,2%, dan sektor listrik, gas dan air sebesar Rp 27,3 triliun atau berkontribusi 8,8%.

“Kalau sekarang yang terlihat di data itu top sektornya kita bisa lihat industri logam dasar bukan logam, bukan mesin dan pertambangan ini yang memang padat modal,” tutur Tina kepada Kontan.co.id, Senin (24/10).

Meski begitu, Ia menyebut pihaknya akan terus mendorong sektor padat karya agar serapan tenaga kerjanya jauh lebih banyak lagi. Salah satunya dengan mendorong perusahaan besar yang masuk ke Indonesia untuk berkolaborasi dengan perusahaan lokal, dan juga UMKM.

Dengan begitu, lanjutnya, ekosistem penciptaan lapangan kerja secara tidak langsung akan terbentuk. Menurutnya, kerja sama perusahaan besar yang masuk ke Indonesia dengan perusahaan lokal dan UMKM juga menjadi prasyarat untuk mendapatkan insentif fiskal.

Baca Juga: Menteri Investasi Yakin Akan Banyak Investor yang Masuk ke Proyek IKN

Adapun berdasarkan data BKPM, realisasi investasi di kuartal III telah menyerap sebanyak 325.575 tenaga kerja. Meskipun serapan tenaga kerja masih lebih rendah dibandingkan dengan padat modal, tren peningkatan penyerapan tenaga kerja sudah terjadi sejak kuartal III-2021.

Penyerapan tenaga kerja pada kuartal II-2021 terserap 311.922 tenaga kerja, namun  kemudian sempat turun menjadi 288.687 pada kuartal III 2021. Selanjutnya, kuartal IV 2021 penyerapan tenaga kerja naik menjadi 295.491 orang. Setelah itu penyerapan kembali naik setiap kuartalnya hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×