kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Dunia Diramal Resesi, Bahlil Yakin Investasi RI Masih Punya Harapan


Senin, 24 Oktober 2022 / 15:53 WIB
Ekonomi Dunia Diramal Resesi, Bahlil Yakin Investasi RI Masih Punya Harapan
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan materi saat Orasi Ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman resesi global pada tahun depan diperkirakan bisa menekan investasi di Indonesia, utamanya pada Penanaman Modal Asing (PMA).

Menghadapi tantangan tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya tetap optimistis investasi yang masuk akan tetap tinggi dan sesuai target. Meski begitu Ia akan tetap waspada dan mengukur kemungkinan dampak yang akan terjadi.

“Ditanya Saya apakah optimis? Kami harus optimis, tapi kami optimis yang terukur jangan membabi but. Indonesia di 2023 masih punya secercah harapan,” kata Bahlil dalam konferensi pers, Selasa (24/10).

Menurutnya, target investasi di 2023 akan lebih tinggi dari tahun ini. Ia memperkirakan targetnya bisa mencapai Rp 1.400 triliun, naik 16,67% dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp 1.200 triliun.

Baca Juga: Menteri Investasi Yakin Akan Banyak Investor yang Masuk ke Proyek IKN

Meski begitu Ia belum bisa memastikan jumlah pasti terkait target investasi pada tahun depan. Saat ini besarannya masih dalam proses perumusan, dan bulan November baru akan diumumkan.

Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa mengatakan, pihaknya masih akan terus berupaya mencari upaya lain dikarenakan target realisasi investasi yang ditetapkan pada tahun 2023 sangat besar, namun sebaliknya anggaran tersebut malah mengalami penurunan.

Anggaran Kementerian Investasi/BKPM hanya dianggarkan Rp 1,09 triliun pada 2023, turun dari anggaran tahun ini yang sebesar Rp 1,3 triliun.

“Tentu Kementerian Investasi/BKPM menghargai dan mengapresiasi apa yang sudah diputuskan, tapi jika ditanyakan butuh upaya lain tentu betul, karena targetnya tidak kecil sama sekali, tahun ini saja sudah naik 30% dari tahun lalu, tapi anggaran turun 13%,” ujar Tina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×