Reporter: Nur Qolbi, Tane Hadiyantono | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi impor garam untuk keperluan industri tahun ini diperkirakan mencapai 3 juta ton dari rekomendasi impor sebanyak 3,7 juta ton yang diberikan Kementerian Perindustrian (Kemperin). Sisa kuota impor bakal terealisasi pada awal 2019 nanti.
Ketua Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Tony Tanduk menyatakan, impor garam saat ini sudah sekitar 2,8 juta ton dan kemungkinan mencapai 3 juta ton pada akhir tahun.
"Sampai Januari 2019 angka itu bisa sampai target 3,7 juta ton yang dari rekomendasi Kemperin," kata Tony kepada Kontan.co.id, Minggu lalu (11/11).
Garam impor tersebut mayoritas diperuntukan industri alkali yang membutuhkan komponen garam dalam jumlah besar.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan juga menyebutkan, realisasi impor garam hingga akhir tahun ini sekitar 3,1 juta ton dari kuota sebanyak 3,7 juta ton.
Garam impor dialokasikan untuk industri Chlor Alkali Plant (CAP) demi memenuhi permintaan industri kertas dan petrokimia sebesar 2.488.500 ton. Kemudian kepada industri farmasi dan kosmetik sebanyak 6.846 ton, serta industri aneka pangan sebesar 535.000 ton.
Sisanya, kebutuhan bahan baku garam sebanyak 740.000 ton untuk sejumlah industri, seperti industri pengasinan ikan, industri penyamakan kulit, industri pakan ternak, industri tekstil dan resin, industri pengeboran minyak, serta industri sabun dan detergen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News