Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, realisasi belanja modal atawa capex expenditure (capex) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) baru Rp 550 miliar. Jumlah tersebut 50% dari total capex tahun ini yang dianggarkan perusahaan mencapai Rp 1,1 triliun.
Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP mengatakan, sebagian besar capex terserap untuk proyek rehabilitasi power plant di pabrik INTP yang terletak di Tarjun, Kalimantan Selatan. Selain itu, capex juga digunakan untuk penyelesaian proyek bag filter di salah satu pabrik INTP di Citeureup dan juga untuk menyelesaikan project fasilitas penerimaan Refused Derived Fuel (RDF).
“Terkait dengan alokasi belanja modal, sejauh ini masih sejalan dengan revisi capex yang telah kami lakukan yaitu menjadi Rp 1,1 triliun,” kata dia kepada Kontan.co.id.
Walau sudah dipangkas, anggaran capex tahun ini masih lebih besar ketimbang realisasi capex pada tahun 2019 yang hanya Rp 1 triliun.
Baca Juga: Prospek Indocement (INTP) mengikuti pertumbuhan ekonomi
Asal tahu saja, sebelumnya INTP mengalokasikan capex untuk tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun. Namun, INTP memangkas besaran belanja modal seiring dengan merebaknya virus corona (Covid-19) di dalam negeri.
Per Juli 2020, total penjualan semen INTP sudah sekitar 1.5 juta ton semen. Marcos mengatakan, realisasi ini lebih tinggi 11% dibanding dengan bulan lalu.
Adapun penjualan semen INTP sepanjang semester I-2020 sebesar 7,2 juta ton. Bila diakumulasikan, maka volume penjualan INTP sepanjang tujuh bulan pertama 2020 mencapai 8,7 juta ton.
Sementara itu, dalam enam bulan pertama tahun ini, INTP membukukan laba bersih sebesar Rp 479,03 miliar. Realisasi ini turun 26,5% bila dibandingkan dengan torehan laba bersih INTP pada semester I-2019 yang mencapai Rp 640,03 miliar.
Pendapatan emiten produsen semen merek Tiga Roda ini juga menurun. Tercatat, INTP membukukan pendapatan senilai Rp 6,17 triliun, turun 11,5% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 6,98 triliun.
Selanjutnya: PSBB total berlaku, kinerja emiten semen bakal kian tertekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News