Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Pusat gencar merealisasikan belanja pada awal tahun 2024. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja pemerintah pusat sudah mencapai Rp 239,6 triliun hingga Februari 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, belanja pemerintah pusat tersebut mencapai 9,7% dari pagu, dan naik 31,2% dari periode sama tahun lalu. Belanja ini meningkat baik yang disalurkan kepada Kementerian/Lembaga (K/L) atau non K/L.
“Ada kenaikan belanja pemerintah pusat yang signifikan sampai Februari yaitu 31,2%,” tutur Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Selasa (19/3).
Belanja pemerintah pusat ini terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga yang realisasinya mencapai Rp Rp 165,4 triliun atau mencapai 15,2% dari target, dan tumbuh 24,5% dari periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Kemenkeu Sudah Salurkan Anggaran Rp 5,2 Triliun untuk Ketahanan Pangan
Sri Mulyani menyebut, kenaikan belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dipengaruhi tingginya belanja untuk kebutuhan pemilihan umum (pemilu), dan penyaluran berbagai bantuan sosial.
Kemudian juga berasal dari belanja non K/L yang realsiasinya mencapai Rp163,4 triliun atau 11,9% dari target. Belanja ini juga tumbuh 10,4% dari periode sama tahun lalu.
Belanja non K/L diantaranya disalurkan untuk kebutuhan subsidi energi dan pembayaran manfaat pensiunan.
Lebih rinci, belanja K/L beberapa diantaranya disalurkan untuk belanja pegawai yang realisasinya mencapai Rp 35,1 triliun, meningkat 18,6% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Realisasi belanja pegawai ini meningkat dipengaruhi adanya pembayaran tunjangan Pendidikan pada Kementerian Agama. Selain itu, dipengaruhi juga adanya kenaikan gaji ASN, TNI/Polri sebesar 8%, dan pensiunan 12%.
Kemudian, belanja barang realisasinya juga meningkat tajam 84,4% dari tahun lalu atau mencapai Rp 49,4 triliun. Realisasi belanja barang meningkat utamanya dipengaruhi kegiatan persiapan dan pelaksanaan pengawasan pemilu.
Untuk belanja modal realisasinya juga meningkat 24,7% dari periode sama tahun lalu atau mencapai Rp 12,9 triliun. kenaikan belanja modal ini karena meningkatnya belanja sarana dan prasarana bidang hankam Polri dan kesehatan Kemenkes.
Selanjutnya, untuk belanja yang disalurkan melalui non K/L beberapa diantaranya, disalurkan untuk manfaat pensiunan Rp 34 triliun atau naik 16% dari periode sama tahun lalu. Peningkatan ini seiring terjadinya kenaikan tunjangan pensiun sebesar 12%.
Baca Juga: Penerimaan Pajak Februari 2024 Capai Rp 269 Triliun, Setara 13,53% dari Target APBN
Belanja non K/L ini juga disalurkan untuk subsidi baik itu energi dan non energi yang realisasinya mencapai Rp 14,3 triliun. Akan tetapi penyaluran subsidi ini turun 41%, dipengaruhi menurunnya volume subsidi BBM.
Tahun ini volume BBM hanya disalurkan sekitar 1,46 juta kilo liter, atau turun 3,3% dari tahun lalu disalurkan sebesar 1,51 juta kilo liter.
Terakhir, belanja non K/L digunakan untuk pembayaran bunga utang yang realisasinya sudah mencapai Rp 69 triliun. Realisasi pembayaran bunga utang ini meningkat 37% dari periode sama tahun lalu, seiring dengan adanya penambahan utang baru.
Utang pemerintah melonjak tajam akibat dampak Covid-19 dan juga digunakan untuk pemulihan ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News